Bagi mereka kaya adalah harta. Semakin banyak harta yang mereka kuasai, semakin mereka merasa kaya. Benarkah cara pandang seperti itu?
(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Kalau Anda bertanya kepada para perencana keuangan, tentu mereka akan menjawab kompak: tidak!
Di dunia keuangan berlaku sebuah rumus ampuh: Harta = Utang + Modal. Banyak orang mengira bahwa status kaya identik dengan Harta sehingga mereka memupuk harta, apa pun caranya.
Itu anggapan salah.
Status kaya ditidak ditentukan di sisi Harta, melainkan pada sisi Modal.
Mungkin Anda bergelimang harta: menghuni townhouse berharga puluhan miliaran dan mengendarai sedan cabriolet saban sore.
Namun, Anda bukan orang kaya apabila membiayai semua itu dengan utang.
Sebaliknya, Anda berhak mengklaim sebagi orang kaya walau cuma menunggangi bebek matik, selama semua harta Anda beli dengan uang sendiri.
Kesalahan mengidentifikasi status diri sendiri ini bisa berakibat fatal.
Orang yang “kaya” dari utang bisa melarat tiba-tiba ketika gagal membayar angsuran.
Jadi, apakah Anda termasuk golongan orang yang kaya modal atau kaya utang? (Hasbi Maulana)
(Baca juga: (Foto) Mayat-mayat Ini 'Dihidupkan' Kembali Justru dalam Acara Pemakamannya, Aneh Sekaligus Mengerikan!)
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul ‘Meski bergelimang harta, jangan buru-buru merasa sebagai orang kaya. Ini sebabnya!’
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR