Advertorial
Intisari-Online.com -Para pencinta burung sedang berduka. Nigel, si burung paling kesepian di dunia, baru saja meninggal dunia.
Nigel mendapat julukan burung paling kesepian di dunia karena tidak ada burung lain di tempat tinggalnya.
Burung laut itu menghabiskan waktu bertahun-tahun tinggal bersama koloni patung burung dari beton yang dibuat para konservasionis.
Patung itu dibuat untuk menarik perhatian satwa liar lainnya.
Burung gannet ini benar-benar jatuh cinta dengan salah satu tiruannya di Pulau Mana, Fiji.
(Baca juga:Kesepian di Hari Valentine? Jangan Bersedih, Justru Anda Harus Bersyukur. Ini Alasannya)
Beberapa kali, ia terlihat bersolek, meringkuk, bahkan berusaha bercinta dengan patung tersebut.
“Nigel memilih hidup di Mana, dan kami tahu dia bahagia di sana. Sebab, kalau dia tidak bahagia, dia pasti sudah pergi,” kata Chris Bell dari Department of Conservation.
“Tingkah lakunya memang cukup aneh untuk seekor gannet. Namun, setiap kelompok memiliki tokoh individualisnya,” tambahnya.
Bell menemukan tubuh Nigel tak bernyawa di samping kekasih patungnya pada akhir bulan lalu.
Sedihnya, Nigel mati tanpa mendapat respons dari ‘burung palsu’ yang ia coba rayu.
“Betapa frustasinya untuk berusaha memikat burung batu ini dan tidak mendapat apa-apa. Ia tidak ditolak dan tidak mendapat dorongan,” kata Bell.
Ia yakin Nigel mati di umur tua, meskipun hasil otopsi belum bisa memastikannya.
(Baca juga:Dikenal sebagai yang Terganas di Dunia, Pasukan Gurkha Sebenarnya Orang-Orang Gunung yang Berhati Mulia)
Bell menambahkan, burung gannet seperti Nigel, meskipun tidak terancam punah, membutuhkan sarang yang aman dari hama seperti tikus dan cerpelai.
Mereka merupakan makhluk sosial. Dalam menentukan tempat tinggal, faktor keamanan tadi menjadi pertimbangan utama.
“Patung tiruan itu dibuat untuk memberikan tanda kepada gannet bahwa pulau Mana aman untuk ditinggali, bebas predator, dan tempat yang menyenangkan bagi mereka,” papar Bill.
Akhir-akhir ini, terlihat tiga gannet pendatang baru yang sering mengunjungi pulau Mana.
Bill mengatakan, ada kemungkinan mereka membangun koloni di sana sebagai penerus Nigel.
“Tanpa Nigel, tiga burung ini mungkin tidak mau bersarang di sini. Meskipun begitu, kami sangat optimis mereka akan membangun koloni pada akhirnya,” pungkas Bell.
(Baca juga:Setelah Berjam-jam Bedah Tengkorak, Dokter Ini Baru Sadar Telah Operasi Pasien yang Salah)
(Artikel ini sebelumnya tayang di Nationalgeographic.co.id, baca artikel selengkapnya di sini)