Advertorial
Intisari-Online.com -Sebagai pasukan tempur yang terkenal ganas dan brutal di medan perang, Gurkha ternyata sering menjadi pasukan pilihan yang dikirim oleh Pemerintah Inggris sebagai pasukan perdamaian PBB.
Di medan tugas misi pasukan PBB sebenarnya bukan bertempur melainkan menjaga perdamaian dan sebisa mungkin menghindari kontak senjata.
Jika terjadi kontak senjata tindakan yang dilakukan hanya sekedar bertahan dan bersifat membela diri.
Dalam kondisi seperti itu jelas diperlukan pasukan yang memiliki mental tangguh dan tidak mudah terpancing emosi serta tidak gampang pula menarik picu senjatanya.
Kepercayaan Inggris terhadap pasukan Gurkha yang dikirim sebagai pasukan perdamaian PBB jelas menunjukan bahwa pasukan Gurkha memang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan.
Kepercayaan Inggris ke Gurkha juga sekaligus menegaskan pasukan Gurkha yang berasal dari pedalaman pegunungan Nepal itu bukan cuma pasukan tempur biasa.
Ketika pasukan Gurkha dari 1st Battalion Royal Gurkha Rifles dikirim Inggris ke Bosnia dan Kosovo pada tahun 1998, kemampuan pasukan gunung itu langsung terbukti.
Sebagai pasukan PBB tugas pasukan Gurkha ternyata bukan hanya bertempur melawan pasukan Bosnia Serbia yang terkenal kekejamannya.
Sejumlah kuburan massal yang berisi mayat-mayat korban pembunuhan tentara Bosnia Serbia termasuk yang menjadi tugas Gurkha untuk menemukannya.
Di kawasan Bosnia dan Kosovo yang bergunung-gunung pasukan Gurkha benar-benar menemukan medan tempur yang ideal karena mirip dengan daerah asalnya di Nepal.
Meskipun dalam kesehariannya personel pasukan Gurkha selalu bersenjata lengkap.
Tampak sangat menakutkan karena memiliki pisau Khukri yang besar serta tajam, untuk menghibur warga Bosnia, pasukan Gurkha tenyata bisa tampil sangat manusiawi.
(Baca juga:Unik Sekaligus Menakjubkan, di Desa Ini Penduduk Setempat Tinggal di Bawah Tanah)
Tak hanya peralatan perang yang dibawa ke Bosnia, pasukan 1st Battalion Gurkha juga membawa alat-alat musik tradisional asli Nepal untuk dipentaskan di depan masyarakat Bosnia.
Dengan pendekatan seperti itu pasukan Gurkha menjadi kontingen pasukan PBB yang gampang merakyat sehingga tugas-tugasnya untuk mengumpulkan senjata ilegal, menjinakan bom, dan lainnya bisa berjalan lancar.
Di Bosnia pasukan Gurkha bahkan dikenal sering mencabut pisau Khukrinya.
Tapi pisau berikuran panjang yang berkilat-kilat saat terkena sinar matahari itu bukan digunakan untuk memotong leher orang .
Tetapi untuk membabat rumput saat pasukan Gurkha dan rakyat Bosnia bekerja secara bergotong-royong.
Namun, sebagai pasukan tempur yang ditugaskan di daerah konflik, korban jiwa yang menimpa prajurit Gurkha tetap terjadi meskipun bukan karena kontak senjata.
Salah satu prajurit Gurkha yang tewas saat bertugas di Kosovo adalah personel dari Batalion Teknik, Sersan Balaram Rai (35) ketika sedang berupaya menjinakkan cluster bom milik NATO yang jatuh dan tidak meledak di desa Negrovce, Kosovo.
Bom yang berusaha dijinakkan ternyata gagal dan meledak.
(Baca juga:Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia)
Selain Sersan Rai, satu orang perwira Inggris lainnya juga gugur, yakni Letnan Gareth Evans (24).
Gugurnya Sersan Balaram Rai memang sempat mengguncang 68 rekan Gurkha lainnya yang bertugas di Kosovo.
Namun risiko gugur terkena ledakan bom itu sudah merupakan akibat wajar dari personel Batalyon Teknik yang tugasnya sebagai penyapu ranjau dan rekan-rekan mendiang Sersan Rai pun maklum.
Tak hanya bom peninggalan Nato yang meledak, ranjau darat dan jebakan peledak (bobby trap) lainnya juga masih bertebaran di kawasan Bosnia Kosovo sehingga mengakibatkan korban jiwa di pihak pasukan PBB terus berjatuhan.
Beberapa hari setelah Sersan Rai gugur, dua prajurit Inggris lainnya dari Satuan Para, gugur akibat melanggar ranjau darat yang diduga dipasang oleh pasukan Serbia.
(Baca juga:Terkenal Sebagai Pasukan Khusus Kelas Dunia, Navy SEAL Ternyata Babak Belur Oleh Viet Cong)
Tapi meskipun banyak mengalami korban, pasukan Gurkha dan Inggris yang bertugas sekitar satu tahun di Bosnia-Kosovo berhasil menyita banyak persenjataan.
Antara lain 52.000 senjata ringan, 38.500 ranjau, 225 ribu granat tangan, 15 juta amunisi, 33 ton bahan peledak dan 60 ribu arsenal tempur lainnya.
Berkat prestasinya, sebagai pasukan perdamaian PBB, pasukan Gurkha pun dikirim oleh Inggris ke berbagai konflik yang terjadi di seluruh dunia seperti Timor-Timur, Siera Leone, Afghanistan, Irak dan lainnya.