“Uang dan waktu adalah issue yang serius, tetapi aku bertanggung jawab atas bayinya. Aku kini jadi ibu bagi mereka,” kata Rajashree.
(Baca juga: Berat Badannya Tak Terkendali, Wanita Ini akan Ambil Kesempatan Terakhir Demi Selamatkan Hidupnya)
Sperma beku itu kemudian disatukan dengan sel telur yang diberikan oleh seorang pendonor anonim. Pendonor itu juga tidak memiliki hubungan dengan keluarga Patil.
Setelah terjadi pembuahan lewat IVF, calon bayi itu ‘ditanamkan’ di rahim wanita yang masih saudara Rajashree. Ternyata, bayi itu adalah sepasang bayi kembar.
Pada Senin (12/2), ibu pengganti yang berusia 35 tahun itu telah melahirkan anak kembar mendiang Pratamesh. Bayi laki-laki diberi nama Prathamesh, sedangkan bayi perempuan diberi nama Prisha.
Prisha adalah nama kecil dari putri Rajashree yang membantu merawat kedua bayi, yang secara tehnik adalah cucu dari Rajashree.
Mereka tinggal di kota Pune, negara bagian Maharashtra di barat India. Sungguh sebuah langkah yang ekstrim untuk menghidupkan kenangan dari seseorang yang sudah meninggal.
Rajashree bercerita, dirinya menghadapi banyak kritik dari mertuanya atas keputusannya itu. Namun, ibu yang berduka itu didukung oleh putrinya untuk mewujudkan impian tersebut.
(Baca juga: Siap Bekerja Sama, AS Juga Siap Berperang Melawan China Jika Diperlukan)
Proses itu ditangani oleh Dr. Supriya Puranik, kepada departemen program IVF di Rumah Sakit Sahyadri.
“Aku senang bahwa melalui kemajuan sains dan teknologi baru, kita bisa membantu menghidupkan kembali kenangan yang membahagiakan mereka,” kata Dr. Supriya Puranik.
Ia menambahkan, di rumah sakit mereka sering melihat suatu luapan emosi dan kebahagiaan ketika seorang wanita melahirkan. Mereka pun ikut berbagi momen bahagia tersebut.
Namun menurutnya, dalam kasus ini adalah seorang ibu yang berduka atas kepergian putranya yang kuliah di luar negeri. Kemudian putranya itu mendapat penyakit yang mematikan.
“Kami menghargai jenis semangat yang ia perlihatkan dalam melalui proses itu dan memberinya selamat karena putranya telah kembali dalam bentuk bayi kembar yang sehat,” tutup Dr. Supriya Puranik.
(Baca juga: Tak Disangka, Ternyata Malah Ini Jenis Durian Terenak di Indonesia Versi Profesor Korea)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR