Advertorial
Intisari-Online.com – Ini adalah kisah Rajashree Patil (49 tahun) dari India. Ia begitu berduka atas kepergian putranya, Prathamesh Patil, yang sangat dekat dengan dirinya.
Prathamesh sedang kuliah tehniki di Jerman, ketika ia didiagnosis mengidap tumor di kepalanya, yang kemudian menjadi kanker.
Sebelum menjalani pengobatan, dokter di Jerman mengambil spermanya untuk dibekukan. Tujuannya, untuk menghindari efek negatif dari pengobatan kanker.
Karena ia belum menikah, sperma itu menjadi hak ibu dan adik perempuannya untuk digunakan setelah kematiannya.
Setelah Prathamesh meraih gelar sarjana, ia kembali ke India untuk menjalani sebuah operasi pada Mei 2013.
Setelah dioperasi ia terlihat sehat selama beberapa lama. Namun, pada Februari 2016 kanker itu muncul kembali, dan pada September tahun itu juga Prathamesh meninggal.
Pada Mei 2017, akhirnya Rajashree mulai berpikir untuk menggunakan sperma beku untuk ‘menghidupkan kembali putranya’.
“Aku sudah menopause, jadi dokter mengenyampingkanku untuk hamil kembali,” kata Rajashree.
Selain itu, dirinya dianggap kurang sehat. Dokter menyarankan untuk mencari ibu pengganti untuk mewujudkan impiannya mendapat ‘reinkarnasi’ putranya itu.
Ternyata ada salah satu saudaranya yang sudah menikah, menawarkan diri sebagai ibu pengganti.
Ia yang akan mengandung anak dari mendiang Prathamesh dengan cara terapi IVF atau bayi tabung.
Menurut Rajashree, mendapatkan sperma beku putraku itu tidak mudah dan kami menghadapi banyak kendala.
“Uang dan waktu adalah issue yang serius, tetapi aku bertanggung jawab atas bayinya. Aku kini jadi ibu bagi mereka,” kata Rajashree.
(Baca juga:Berat Badannya Tak Terkendali, Wanita Ini akan Ambil Kesempatan Terakhir Demi Selamatkan Hidupnya)
Sperma beku itu kemudian disatukan dengan sel telur yang diberikan oleh seorang pendonor anonim. Pendonor itu juga tidak memiliki hubungan dengan keluarga Patil.
Setelah terjadi pembuahan lewat IVF, calon bayi itu ‘ditanamkan’ di rahim wanita yang masih saudara Rajashree. Ternyata, bayi itu adalah sepasang bayi kembar.
Pada Senin (12/2), ibu pengganti yang berusia 35 tahun itu telah melahirkan anak kembar mendiang Pratamesh. Bayi laki-laki diberi nama Prathamesh, sedangkan bayi perempuan diberi nama Prisha.
Prisha adalah nama kecil dari putri Rajashree yang membantu merawat kedua bayi, yang secara tehnik adalah cucu dari Rajashree.
Mereka tinggal di kota Pune, negara bagian Maharashtra di barat India. Sungguh sebuah langkah yang ekstrim untuk menghidupkan kenangan dari seseorang yang sudah meninggal.
Rajashree bercerita, dirinya menghadapi banyak kritik dari mertuanya atas keputusannya itu. Namun, ibu yang berduka itu didukung oleh putrinya untuk mewujudkan impian tersebut.
(Baca juga:Siap Bekerja Sama, AS Juga Siap Berperang Melawan China Jika Diperlukan)
Proses itu ditangani oleh Dr. Supriya Puranik, kepada departemen program IVF di Rumah Sakit Sahyadri.
“Aku senang bahwa melalui kemajuan sains dan teknologi baru, kita bisa membantu menghidupkan kembali kenangan yang membahagiakan mereka,” kata Dr. Supriya Puranik.
Ia menambahkan, di rumah sakit mereka sering melihat suatu luapan emosi dan kebahagiaan ketika seorang wanita melahirkan. Mereka pun ikut berbagi momen bahagia tersebut.
Namun menurutnya, dalam kasus ini adalah seorang ibu yang berduka atas kepergian putranya yang kuliah di luar negeri. Kemudian putranya itu mendapat penyakit yang mematikan.
“Kami menghargai jenis semangat yang ia perlihatkan dalam melalui proses itu dan memberinya selamat karena putranya telah kembali dalam bentuk bayi kembar yang sehat,” tutup Dr. Supriya Puranik.
(Baca juga:Tak Disangka, Ternyata Malah Ini Jenis Durian Terenak di Indonesia Versi Profesor Korea)