Advertorial

Mengharu Biru, Rayyan yang masih SD Merawat Ibu Terkasihnya Seorang Diri di Rumah Sakit

Yoyok Prima Maulana

Editor

"Semuanya (keluarga) sibuk, jadi memang saya, anaknya ibu satu-satunya yang harus menjaga ibu," tuturnya.
"Semuanya (keluarga) sibuk, jadi memang saya, anaknya ibu satu-satunya yang harus menjaga ibu," tuturnya.

Intisari-online.com - Beberapa hari terakhir warganet dibuat haru oleh sebuah foto bocah laki-laki yang sedang menunggu sang ibu berbaring sakit.

Sudah berhari-hari bocah itu merawat ibunya sendirian, tanpa alas tidur, tanpa makanan, tanpa sanak keluarga lainnya.

Al Rayyan Dziki Nugraha (10), nama bocah tersebut.

Dia sedang menunggu ibunya, Ani, yang menderita gagal ginjal di RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah, sejak sembilan hari lalu.

BACA JUGA:Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia

Rayyan seorang diri merawat ibu tercintanya itu, mulai dari menyuapi makanan, membantu duduk, mengganti pakaian, hingga menuntun ibu ke kamar mandi.

Kondisi tersebut praktis membuat Rayyan tak bisa sekolah, apalagi bermain seperti teman-teman sebaya lainnya.

"Saya sayang sekali sama ibu. Saya tidak mau berpisah," kata Rayyan saat ditemui di bangsal Gladiol no 14 RSUD Tidar Kota Magelang, Jumat (16/2/2018).

Menurut Rayyan, ibunya memang sudah lama menderita sakit. Dia sendiri tidak tahu penyakit yang diderita ibunya.

BACA JUGA:Jadi Makanan Populer di Indonesia, Kangkung Justru Terlarang di Amerika

Dokter hanya pernah memberi tahu kalau ibu kandungnya mengalami gagal ginjal sehingga harus menjalani pengobatan rutin.

Terakhir, ibunya dibawa ke rumah sakit oleh para tetangganya.

"Ibu sudah empat kali masuk rumah sakit. Kata dokter, ibu sakit gagal ginjal dan jantungnya bengkak," ucap Rayyan yang masih duduk di kelas III SD Negeri Mertoyudan 3 Kabupaten Magelang itu.

Rayyan nyaris tidak pernah mengeluh dengan keadaannya. Rayyan mengaku ikhlas meski harus merawat ibunya sepanjang hari tanpa bantuan sanak keluarganya.

"Semuanya (keluarga) sibuk, jadi memang saya, anaknya ibu satu-satunya yang harus menjaga ibu," tuturnya.

Beruntung, pihak sekolah Rayyan sudah memahami kondisi Rayyan dan ibunya sehingga Rayyan diperbolehkan tidak masuk sekolah ketika harus menjaga sang ibu di rumah sakit.

BACA JUGA:Jago 'Ngedit' Foto, Hasil Foto Editan Pria Asal Batam Ini Seperti Asli, Dijamin Bikin 'Ngakak'

"Pak guru dan bu guru enggak pernah marah. Mereka tahu saya harus merawat ibu," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai sang Ayah, Rayyan mengatakan tidak pernah mengenal siapa Ayah kandungnya.

Sejak kecil hanya ibu yang mengasuhnya. Sehari-hari ibunya bekerja berjualan kue dan makanan kecil. Hidupnya juga berpindah-pindah dari kos ke kos.

Ani sendiri begitu bersyukur memiliki anak Rayyan yang sangat berbakti. Meski dirinya sendiri merasa sedih karena Rayyan yang masih kecil malah harus merawat dirinya yang sakit-sakitan.

"Anak ini telaten merawat saya, dari membantu mengangkat tubuh, mengganti baju bahkan baju dalam, sampai ke kamar mandi juga dibantu Rayyan," ujarnya sambil berurai air mata di atas kursi roda sambil memeluk Rayyan.

Perempuan yang berasal dari Dusun Gedongan, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, itu beruntung karena ikut program BPJS mandiri sehingga seluruh biaya rumah sakit sudah tercover.

"Saya ikut BPJS mandiri kelas 3 karena memang tidak bisa mengurus KIS dari pemerintah. Saya tinggal pindah-pindah," ujarnya.

Sementara itu, menurut Nasrodin, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Keperawatan RSUD Tidar, sudah sembilan hari Rayyan dan ibunya 'menginap' di bangsal Gladiol 14. Rayyan memang terlihat selalu sendiri merawat ibunya itu, bahkan dari pantauannya, tidak pernah ada kerabat yang menjenguknya.

"Iya Rayyan sendiri, kami tidak melihat ada keluarga Rayyan yang lain ikut menjaga Ibu Ani," jelasnya.

BACA JUGA:‘Viral’ Kabar Pernikahan Sedarah Kakak-Adik di Riau, Ini Tanggapan Keluarga Besar Aritonang

Banyak perawat yang menaruh iba atas kondisi Rayyan sehingga tidak jarang ada yang ikut membantunya meski sekedar memberi makanan, alat sekolah, dan alas tidur.

"Secara medis, kami berikan pelayanan sebaik-baiknya, kami juga membantu semampu kami. Kami sudah anggap dia anak dan adik sendiri, bahkan kami minta Rayyan tetap sekolah," ujar Nasrodin.

Sejak foto Rayyan viral, banyak juga warga yang datang menjenguk Rayyan dan ibunya. Petugas Dinas Sosial Kabupaten Magelang, Kepala Sekolah SD Negeri Mertoyudan 3, komunitas relawan dan masyarakat umum, hingga petugas Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Magelang, juga sudah datang memberi bantuan kepada Rayyan dan Ibunya. ( Ika Fitriana)

BACA JUGA:BPOM Nyatakan Albothyl Tidak Disarankan untuk Obat Sariawan, Inilah Alasannya

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Rayyan, Bocah SD yang Rawat Ibunya di RS Seorang Diri."

Artikel Terkait