Advertorial

Bunuh Buaya Raksasa yang Hidup Sejak Perang Dunia I, Pria Australia Ini Didenda Rp100 Juta

Masrurroh Ummu Kulsum

Penulis

Pria ini kesal karena buaya tersebut telah memakan ternak sapinya, ia menembakinya.
Pria ini kesal karena buaya tersebut telah memakan ternak sapinya, ia menembakinya.

Intisari-Online.com - Seorang pria asal negara bagian Queensland, Australia dijatuhi hukuman denda setelah membunuh seekor buaya berukuran 5,2 meter.

Dalam sidang yang digelar di pengadilan Rockhampton, Jumat (16/2), Luke Stephen Orchard (31) mengaku bersalah telah membunuh hewan yang dilindungi.

Alhasil, meski hakim Jeff Clarke tak menjatuhkan hukuman penjara untuk Orchard tetapi dia harus membayar denda 10 ribu dolar Australia atau sekitar Rp100 juta.

Sebelumnya buaya raksasa itu ditemukan mati dengan sejumlah luka tembakan di Sungai Fitzroy, dekat kota Rockhampton, Quensland, Australia, pada September tahun lalu.

BACA JUGA:Takut Tasnya Dicuri Wanita Ini Ikut Masuk ke Mesin Pemindai, Hasil Fotonya Lucu Sekali

Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengetahui Orchard adalah pelaku yang menembak mati buaya jantan tersebut.

"Saya menembak buaya itu," kata Orchard kepada polisi seperti diberitakan harian Morning Bulletin.

"Buaya itu sudah memangsa beberapa sapi dan saya sudah kesal. Maka saya bunuh buaya tersebut," tambah Orchard.

Buaya yang mati itu diperkirakan sudah berusia antara 80-100 dan sudah hidup sejak masa Perang Dunia I.

Di pengadilan Orchard menjelaskan, dia sedang memeriksa ternak di lahan milik Etna Creek saat melihat buaya itu sedang beristirahat di tepi sungai.

Dia mengatakan, menembak buaya itu sekali tetapi hewan tersebut tidak mati dan hanya pergi dan masuk ke dalam air.

Beberapa jam kemudian Orchard kembali ke lokasi tersebut dan dia melihat buaya yang sama sedang berbaring di tepi sungai.

BACA JUGA:Dari Hansip Hingga Tukang Becak, Inilah Profesi 'Sampingan' Para Selebritas Dunia Versi Indra Hakim, Kocak!

Kali ini, Orchard menggunakan peluru yang lebih kuat dan menembak buaya itu tepat di kepalanya.

Awal tahun ini, pemilik peternakan buaya Koorana Salwater, John Lever mengatakan, membunuh buaya besar itu menimbulkan lebih banyak masalah ketimbang solusi.

"Buaya itu kemungkinan adalah pejantan utama di kawsan ini dan karena dia mati maka akan ada perebutan wilayah di antara para buaya jantan," kata Lever.

"Situasi itu akan berlangsung dua atau tiga tahun dan buaya akan semakin berbahaya dalam periode ini karena mereka sedang mempertahankan wilayah," tambah dia.

BACA JUGA:Dikatakan 'Anak Setan', Bocah Laki-laki ini Terus Berteriak Selama 8 Jam dalam Penerbangan, Penumpang Lain Merasa Ngeri!

(Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judulBunuh Buaya Berusia Hampir Seabad, Pria Australia Didenda Rp 100 Juta)

Artikel Terkait