Advertorial

Tragis, Sejak 2016 Buaya di Kota Palu Ini Hidup dengan Ban Menjerat Leher yang Membuatnya Sulit Bernapas

Moh Habib Asyhad

Editor

Dugaan sementara, ada orang yang mencoba menangkap buaya tersebut dengan menggunakan ban, namun gagal.
Dugaan sementara, ada orang yang mencoba menangkap buaya tersebut dengan menggunakan ban, namun gagal.

Intisari-Online.com -Bukan karena keganasannya, buaya di kota Palu ini menjadi perhatian publik lantaran ada ban yang menjerat lehernya.

Menurut kabar yang beredar, ban itu sudah melingkar di lehernya sejak 2016 lalu.

Kasus buaya yang terlilit ban ini bahkan sudah menjadi sorotan dunia internasional. Salah satunya, harian Daily Mail.

Dari laporan yang beredar, pemerintah dan pihak terkait sudah mencoba menangkap buaya itu untuk membebaskannya dari ban tersebut.

Namun hingga sekarang tidak ada hasilnya.

(Baca juga:Jangan Pernah Lagi Makan Nasi Bersama Mi Instan, Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya!)

(Baca juga:Begini Standar Kecantikan di Berbagai Negara, Mana yang Sesuai Dengan Anda?)

Dugaan sementara, ada orang yang mencoba menangkap buaya tersebut dengan menggunakan ban, namun gagal.

Yang membuat ironis, ban itu justru melingkar di leher binatang yang dilindungi itu hingga sekarang.

Kondisi tersebut tentu saja membuat si buaya terengah-engah saat bernapas.

Kalangan pencinta binatang khawatir ini akan membunuh reptil tersebut pelan-pelan.

Kepala konservasi setempat, Haruna mengatakan, "Tahun lalu, kami melihat masih cukup banyak ruang di leher buaya untuk bergerak."

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menunggu sampai ban itu mencekik buaya tersebut lebih lama.

Haruna dan timnya telah menyiapkan perangkap besi yang akan diletakkan di dalam sungai saat surut.

(Baca juga:Bikin Merinding! Buaya Bawa Jenazah Manusia Kembali ke Tepi Pantai Setelah Berhari-hari Hilang di Lautan!)

(Baca juga:Tarik Tunai di ATM tapi Uang Tak Keluar? Hati-hati, Mungkin Anda Jadi Korban Modus Kejahatan Baru Ini!)

“Kami pasti akan menyelamatkan buaya itu, tapi di saat yang sama, saya juga perlu mempertimbangkan keselamatan anak buah saya,” ungkapnya.

Minggu (21/1) kemarin, Panji si Petualang bersama timnya telah melakukan misa melepaskan buaya dari jeratan ban tersebut.

Tapi sayang, upaya itu belum membuahkan hasil. Buaya itu justru masuk ke sungai.

Dari amatan Panji, ban yang tersangkut di leher buaya bukan lantaran disengaja, melainkan karena adanya sampah dari ban bekas yang dibuang ke dalam sungai.

Akhirnya, ban itu masuk ke leher buaya saat tengah mencari makan.

Panji berpesan agara masyarakat Palu tidak mencemari lingkungan sungai supaya kejadian seperti yang dialami buaya itu tidak terjadi lagi.

“Saat saya tiba di Palu, saya sempat ngecek di bantaran Sungai Palu, dan saya lihat banyak sekali ban bekas dibuang di bantaran sungai,” kata Panji.

(Baca juga:Sedang Bokek, Bung Karno Ternyata Pernah Pinjam Uang pada Temannya untuk Bayar Utang dan Beli Cat)

(Baca juga:Tebang Pohon Durian untuk bangun Makam Leluhurnya, Nenek 92 Tahun Ini Divonis Penjara)

Artikel Terkait