Advertorial
Intisari-Online.com - Sebagai negara yang berpenduduk lebih dari 1 milliar untuk mendeteksi potensi terjadinya aksi kejahatan, China telah memasang lebih dari 170 juta kamera CCTV.
Keberadaan kamera CCTV dalam jumlah ratusan juta dan dipasang di tempat-tempat strategis seperti bandara dan stasiun kereta itu terbukti sangat membantu kepolisian China.
Personel kepolisian China yang sangat terbantu dengan sistem pengintaian CCTV adalah para polisi wanita.
Pasalnya mereka bisa mendeteksi pelaku kejahatan melalui kamera CCTV dan untuk menangkap pelaku kejahatan lebih banyak dilaksanakan oleh para polisi pria.
Untuk mencegah secara dini terjadinya aksi kejahatan, kepolisian China tidak hanya memiliki data base berupa sidik jari dari warganya tapi juga memiliki dokumentasi wajah secara digital.
Berkat data base wajah para warganya itu, kepolisian China cukup membutuhkan waktu 3 menit untuk melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang sedang dicurigai.
Namun dalam perkembangan terkini polisi wanita China tidak hanya mengandalkan kamera CCTV saja untuk mengidentifikasikan aksi dan pelaku kejahatan.
Demi menyambut Tahun Baru China (Imlek) pada tahun 2018, para personel kepolisian China telah dilengkapi kacamata pintar (smart glasses) yang bisa mendeteksi pelaku kejahatan.
Kacamata pintar yang terhubung dengan tablet berisi data base ‘’orang-orang jahat’’ itu bisa memberikan sinyal khusus kepada polisi jika orang jahat bersangkutan ada di sekitarnya.
Setelah orang yang berpotensi melakukan kejahatan berhasil dideteksi oleh si kacamata pintar, polisi kemudian melakukan pengecekan melalui tablet.
Jika orang yang terdeteksi oleh si kacamata pintar memang resedivis, para polisi wanita segera melakukan koordinasi dengan para polisi pria.
Dengan cara langkah antisipatif melalui deteksi dini si kacamata pintar ulah para penjahat pun bisa dicegah sebelum beraksi.
(Baca juga: Aktor Advent Bangun Meninggal, Karateka Tulen yang Pernah Dikeroyok 30 Preman)