Ia menegaskan bahwa perubahan dalam diet dapat mempengaruhi bagaimana seseorang merespon terapi primer dan kemungkinan penyebaran penyakit mematikan itu di kemudian hari.
Meski begitu, beberapa peneliti lain mencoba melawan hipotesis tersebut.
Menurut Martin Ledwick dari Cancer Research UK, saat ini belum ada bukti bahwa membatasi makanan tertentu dapat membantu seseorang melawan sel kanker.
Soal kanker ia lebih memberi saran agar si pasien lebih rajin bertanya kepada dokternya.
“Penting bagi mereka untuk berbicara dengan dokter mereka sebelum membuat perubahan pada makanan mereka saat menjalani perawatan,” tuturnya.
Lepas dari perdebatan itu, setelah mengklaim sukses dengan tikus, para peneliti sedang mempertimbangkan uji coba pada manusia untuk menilai dampak pengurangan asparagina tadi.
(Baca juga: Orang-orang Ini Cemooh Sketsa Wajah Pelaku Kejahatan, Tapi Kemudian Terkejut saat Penjahat Tersebut Tertangkap)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR