Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang model Inggris sempat diculik di Italia pada musim panas tahun 2017 lalu.
Ia akan dilelang secara online untuk dijadikan budak seks dan mengalami kekerasan fisik termasuk dibius juga secara brutal dimasukkan dalam koper.
Dilansir dari media Italia ANSA via scmp.com, kronologi dugaan penculikan Chloe Ayling terungkap pada persidangan dengan terduga pelaku penculikan Lukasz Pawel Herba (30) Rabu (07/01).
Ayling mengatakan pada musim panas lalu para penculik telah bersiap untuk melelangnya di Dark Web.
Pengguna yang mengakses situs tersebut tidak diketahui karena disembunyikan melalui enkripsi, yang memungkinkan mereka untuk membeli dan menjual barang-barang kriminal.
Para penculik mencoba menjual Ayling (20) di internet sebagai budak seks seharga US $300.000 setara dengan Rp400 juta lebih.
Ayling menceritakan kepada penyidik Italia dirinya dibius, disumpal, diikat dan dimasukkan ke dalam koper, lalu diangkut ke bagasi mobil menuju rumah pertanian terpencil di luar Turin.
Di sana, dia tidur dengan tangan dan kaki yang terikat pada perabot rumah tangga.
Dalam persidangan juga terungkap model tersebut juga mendapatkan tekanan psikologis saat penculikan.
Herba ditangkap 17 Juli 2017, tak lama setelah membebaskan Ayling dan mengantarnya ke konsulat Inggris di Milan.
Pelaku membebaskan Ayling setelah mengetahui bahwa dia adalah ibu dari seorang anak laki-laki berusia dua tahun.
Saudara laki-laki Herba, Michal Konrad Herba, juga dituduh dalam penculikan tersebut dan telah ditangkap di Inggris.
Ayling juga telah menggambarkan saat dirinya diculik kepada polisi dan diterbitkan oleh surat kabar Italia Corriere della Sera.
BACA JUGA:Jangan Coba-coba Buang Sampah Sembarangan di Negara ini Jika Anda Tidah Ingin Kena Denda Rp50 Juta
"Seseorang yang memakai sarung tangan hitam muncul dari belakang dan meletakkan satu tangan di leher saya dan yang lainnya di mulut saya, sementara orang kedua, mengenakan balaclava hitam, menyuntikkan sesuatu di lengan saya," katanya.
"Saya pikir saya kehilangan kesadaran. Ketika saya terbangun saya mengenakan bodysuit merah muda dan kaus kaki."
"Saya menyadari berada di bagasi mobil, dengan pergelangan tangan dan pergelangan kaki diikat dan mulut disumpal."
"Saya berada di dalam koper, hanya dengan lubang kecil yang memungkinkan saya untuk bernafas. "
"Dia sangat menderita. Itu adalah pengalaman yang mengerikan, dan percaya dia tidak akan pernah melihat keluarganya lagi, " keterangan tambahan dari pengacaranya.
BACA JUGA:Dianggap Benda Biasa, Siapa Sangka Dulu Sabun Merupakan Barang Mewah, Bahkan Pajaknya Sangat Tinggi