Intisari-online.com - Seorang pasien yang datang ke kamar praktik dokter sudah terdengar suara batuknya sejak masih di luar kamar praktik.
Batuknya keras, ngikil, nadanya tinggi, melengking, bertubi-tubi, dan diulangi secara sadar.
Dapat diterka, ia sedang berusaha keras untuk mengeluarkan dahak yang masih berada dalam sekali di bronkus (pipa paru-paru).
Banyak orang batuk dengan cara inefisien dan membahayakan ini. Batuk merupakan mekanisme alamiah dari tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari bronkus.
BACA JUGA: Kelor Bikin Heboh Warga Amerika Sampai Disebut ‘Pohon Ajaib’, Seberapa Ajaibkah Tanaman Ini?
Selain itu, batuk juga timbul karena terdapat rangsangan di tenggorokan, pita suara, atau daerah pernapasan lain. Rangsangan ini dapat berupa radang, benda asing, atau dahak di bronkus.
Juga perlu disadari, batuk ialah aktivitas mengembuskan udara di paru-paru dalam fraksi detik sebanyak 3 – 4 liter melalui lubang sekecil ujung pensil yang terbentuk oleh pita suara yang sangat sensitif.
Batuk dengan cara di atas akan menimbulkan reaksi rangsang batuk yang terus-menerus.
Tekanan di paru-paru meninggi sekali sehingga dapat menimbulkan cedera pada struktur paru-paru yang halus, tenggorokan, dan pita suara.
BACA JUGA: Tips Manjur Memilih Durian Masak, Ternyata Sangat Mudah! Anda Pasti Bisa Melakukannya!
Akibatnya, pita suara bengkak, suara menjadi serak, gatal, dan dapat terjadi perdarahan di jalan pernapasan. Batuk pun akan semakin parah.
Wajah menjadi merah, tekanan darah akan naik, dan menimbulkan bahaya pecahnya pembuluh darah. Ironisnya, walaupun semua ini demi mengeluarkan dahak, banyaknya dahak yang keluar juga tidak berarti.
Dahak di bronkus sebenarnya akan dikeluarkan secara alamiah karena bronkus memiliki mekanisme unik. Ia dilapisi sel-sel berbulu yang secara kontinu menyapu dahak ke arah atas.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR