Advertorial
Intisari-Online.com – Kasus remaja kecanduan bermain game hingga jadi lumpuh seperti tidak ada habisnya.
Tim paramedis mendadak mendatangi sebuah warnet di kota Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China. Pasalnya, salah satu pelanggan pria di warnet itu mendadak lumpuh.
Dari rekaman Pear Video yang beredar di dunia maya, terlihat dua orang paramedis mengeluarkan seorang pria dari kursi yang didudukinya.
Pria tersebut kemudian dibaringkan di sebuah tanda dan dibawa ke rumah sakit.
(Baca juga:Peringatan Buat Semua Orang! Terlalu Sering Bermain Game Online, Salah Satu Mata Wanita Ini Alami Kebutaan)
(Baca juga:Sempat Dianggap Memberi Dampak Buruk, Bermain Game Ternyata Ampuh Bantu Atasi Depresi)
Dilaporkan, saat upaya penyelamatan itu dilakukan, ternyata pria tersebut masih saja memikirkan game yang sedang dimainkannya.
Ia meminta temannya untuk melanjutkan permainan game atas nama dirinya yang belum selesai.
Dari penjelasan temannya, pria diketahui pria itu mulai bermain game di warnet pada 27 Januari 2018 sore. Keesokan harinya pada 28 Januari 2018 siang, pria itu ingin ke toilet.
Dilansir dari situs QQ.com, saat itulah ia merasa tidak bisa bangun dari kursinya. Tubuhnya lumpuh mulai dari pinggang ke bawah.
Kelumpuhan terjadi setelah ia bermain game tanpa henti selama 20 jam. Akhirnya pria itu meminta temannya untuk memangil ambulan.
“Kelihatannya ia benar-benar kehilangan inderanya dan tidak dapat bergerak sama sekali. Jadi kami memanggil ambulan,” kata salah satu teman pria tersebut.
Tidak dijelaskan game apa yang sedang dimainkan pria tersebut sampai ia menjadi lumpuh.
Saat ini pria tersebut dilaporkan tengah dalam perawatan di rumah sakit.
(Baca juga:11 Cara Sederhana Meningkatkan IQ, Salah Satunya Bermain game)
Kecanduan main game telah menjadi sebuah issue menonjol di kalangan kaum muda di China.
Di negeri tirai bambu itu terjadi peningkatkan jumlah kaum muda yang melalaikan sekolah mereka, kehidupan sosial, dan keluarga hanya untuk berseluncur di dunia maya atau bermain game online.
Banyak orangtua mengunakan perkemahan rehabilitasi yang disebut sebagai ‘detox digital’. Tujuannya, untuk menyingkirkan anak-anak mereka dari keterikatan dengan dunia digital.
Kecanduan internet dipertimbangkan sebagai sebuah kelainan klinis nasional.
Salah satu game yang populer di China adalah game ‘King of Glory’. Biaya memainkan game ini begitu populer di kalangan pemain game sehingga disebut sebagai ‘heroin internet’ oleh media di China.
Dilansir dari situs MailOnline, Rabu (31/1/2018), ‘King of Glory’ dikembangkan oleh perusahaan Tencent, sebuah jasa pelayanan internet terbesari di China sejak 2015.
Game tersebut diklaim telah menarik sekitar 50 juta orang untuk memainkannya bersamaan.
Media di China melaporkan, pada pekan lalu seorang anak sakit kritis setelah menghabiskan tabungannya untuk bermain ‘King of Glory’.
Anak berusia 10 tahun yang disebut Taotao itu, menguras 150.000 yuan atau Rp300 juta dari rekening ibunya. Ia tidak menyadari bahwa dana itu disimpan untuk kelangsungan hidup dirinya.
Pada Oktober 2017 lalu, seorang wanita usia 21 tahun di China menjadi buta setelah bermain game di ponselnya seharian tanpa henti.
(Baca juga:Tak Hanya Bermain Game, Pikachu Kini Punya Tanggungjawab Besar! Apa Itu?)