Intisari-Online.com - Mohamed Shuga kaget melihat transaksi kartu kreditnya. Ayah 32 tahun itu harus membayar tagihan 5.900 dollar AS atau sekitar Rp82 juta untuk membeli dan memperbarui mobile game.
Anehnya, ia yakin tak pernah main, apalagi membeli game lewat akun Apple-nya. Setelah ditelisik, tagihan gemuk itu muncul karena ulah sang anak, Faisall Shuga, sebagaimana dilaporkan PhoneArena dan dihimpun KompasTekno, Senin (4/1/2015).
Pasalnya, bocah 7 tahun tersebut hafal password Apple ID sang ayah. Sang anak pun dengan santai membeli dan memperbarui game-game berbayar.
Total ada 65 transaksi game dari tanggal 13 hingga 18 Desember 2015. Transaksi paling banyak untuk memperbarui permainan Jurrasic World di iPad Mohamed.
Faisall berdalih tak tahu bahwa transaksi online melibatkan duit nyata. Sang ayah pun tak ingin melulu menyalahkan putranya. Mohamed lebih memilih berkeluh kesah kepada Apple.
"Saya 32 tahun, kenapa Apple berpikir saya bakal menghabiskan banyak uang untuk membeli dinosaurus dan memperbarui game?" ia menanyakan.
"Kenapa mereka tak e-mail saya dan mengecek apakah saya mengetahui semua transaksi itu? Saya tak dapat pemberitahuan apa-apa," ia protes.
Mulanya, Apple merespons Mohamed secara normatif dengan mengatakan bahwa pihak mereka tak bertanggung jawab atas tindakan Faisall. Lalu, Mohamed mengaku butuh uang untuk hadiah Natal anak-anaknya.
Tak dinyana, pabrikan asal Cupertino itu luluh. Mohamed dibebaskan dari pembayaran tagihan yang bengkak akibat kelalaiannya dan ketidaktahuan anaknya.
(kompas.com)