Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu bahwa orang Jawamenggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
Namun, ternyata di luar negeri juga ada orang-orang yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
Ada berbagai alasan mengapabahasa Jawa bisa menjadi bahasa sehari-hari mereka di sana.
Namun, alasan utamanya adalah banyak warga Jawa yang pindah ke berbagai negara.
(Baca juga: Mengancam Kudeta, Pemberontak Yaman Selatan Menyerbu Kantor Presiden di Aden)
(Baca juga:Inilah Hasil Rekonstruksi Wajah Pria yang Menjalani Operasi Wajah Selama 14 Tahun, Mengagumkan!)
Mereka tetap mempertahankan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari bahkan setelah pindah ke negeri orang.
Inilah negara yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari:
1. Malaysia
Di Malaysia, tepatnya di daerah Selangor dan Johor, ada banyak warga Jawa yang tinggal di sana.
Menurut data penelitian, setidaknya ada 20% warga suku Jawa dari total populasi di sana.
Bahkan di Johor, ada sebuah tempat bernama Parit Jawa yang merupakan tempat tinggal banyak warga Jawa.
Karena itulah, bahasa Jawa diapakai dalam aktivitas mereka sehari-hari.
2. Singapura
Ada sebuah daerah di Singapura yang menjadi tempat bermukimnya orang-orang Jawa.
Tempat itu disebut Kampong Jawa atau Kampung Jawa. Kampong Jawa ini terletak di tepi sungai Rochor.
Selain itu, ada juga sebuah pemukiman orang Jawa bersama dengan orang Melayu dan Tionghoa. Pemukiman itu disebut Kallang Airport Estate.
Namanya saja sudah pemukiman Jawa, berarti orang-orang di sana masih keturunan Jawa dan pastinya memakai bahasa Jawa.
(Baca juga: Waspada! Nyeri dan Kram Berlebihan hingga Pingsan saat Menstruasi Bisa Jadi Tanda Dari Berbagai Penyakit Ini)
3. Belanda
Belanda ternyata menjadi tempat lahir para pakar bahasa Jawa.
Di Belanda, ada satu universitas, yaitu Universitas Leiden. Ada beberapa orang Indonesia yang menjadi pakar bahasa Jawa setelah lulus kuliah dari universitas itu.
Misalnya saja pahlawan kemerdekaan Indonesia, yaitu Achmad Soebardjo dan Soepomo, bahkan juga Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hangekubuwono IX.
Di sana juga ada naskah-naskah kuno bertuliskan huruf Jawa yang masih terawat.
Sama seperti beberapa orang tua di Indonesia yang bisa bahasa Belanda, orang-orang tua di Belanda juga bisa bahasa Indonesia karena penjajahan selama 3,5 abad.
Karena itulah, bahasa Indonesia, terutama bahasa Jawa, menjadi bahasa sehari-hari di beberapa wilayah di Belanda.
(Baca juga: Diperintahkan Melobi Sultan Mataram, Utusan Belanda Ini Justru Harus Berakhir di Kandang Buaya)
(Artikel ini pernah tayang di bobo.grid.id dengan judul "3 Negara yang Menggunakan Bahasa Jawa Sebagai Bahasa Sehari-hari")