Advertorial
Intisari-Online.com - Sudah jadi hal yang umum bagi wanita apabila mereka diet untuk mewujudkan bentuk tubuh ideal mereka.
Nasib kurang beruntung dialami wanita berikut ini, Hannah Lucas, dari Wallasey, Inggris, saat remaja ia melakukan diet dengan makan irisan apel, yoghurt dan mengalami anoreksia.
Dilansir dari Daily Mail ketika umurnya 15 tahun ia merasa tubuhnya sangat besar dan mendapatkan ejekan karena berat badannya.
Ia ingin belajar tari namun guru tarinya mengatakan semua penari harus memiliki tubuh yang langsing, ia juga diputuskan pacarnya.
BACA JUGA:Terganggu dengan Kebiasaan Ngorok Saat Tidur? Ramuan Herbal Ini Bisa Mengobatinya!?
Setelah melakukan diet berat badannya turun dan orang-orang mulai memuji dirinya.
Akibat respon postif orang-orang membuat Hannah semakin terobsesi untuk menurunkan berat badannya lagi.
Berat badan terendahnya pernah mencapai 24 kilogram, mengurangi asupan jumlah kalorinya turun dari 1.500 menjadi 200 dan hanya bisa makan makanan tertentu.
Wanita yang usianya 23 tahun ini justru seperti nenek-nenek berusia 60 tahun, ia juga sangat lemah sehingga harus menggunakan kursi roda.
"Ketika saya berumur 18 tahun, adik perempuan saya, Kate, membawa saya ke dokter. Dokter mengatakan kondisi saya masih baik-baik saja sampai 3 minggu selanjutnya dokter menganggap ini hal yang serius karena berat badan saya terus turun" ujarnya.
Hal tersebut semakin diperparah dengan keadaan sulit yang dialami Hannah saat ibunya didiagnosis kanker dan tangannya harus diamputasi.
Adik perempuannya juga mengalami depresi pasca melahirkan, Hannah mengatasi masa sulit itu dengan tidak makan.
Hannah dirujuk ke klinik gangguan makan, ia merasa sepeeti dipenjara dan tidak yakin itu akan membantunya, selama kurang lebih 10 bulan ia dirawat di sana.
Setelah berat badannya mulai bertambah, ia mengonsumsi sekitar 200 kalori dari sebelumnya 100 kalori, ini justru menyebkan refeeding.
Refeeding adalah sebuah sindrom dengan gangguan metabolik akibat pemberian nutrisi pada pasien kurang gizi berat yang bisa berakibat fatal.
Wajahnya menguning, ia tidak bisa merasakan detak jantungnya, akhirnya Hannah dirujuk lagi ke RS dan diberi makan melalui selang.
Akibat dari penyakitnya, Hannah juga menderita osteoporosis dan tulang belakangnya patah.
Dukungan keluarga membuat Hannah melewati masa-masa kelam itu, dengan kesabaran dan hingga 4 kali masuk RS ia perlahan berhasil menambah berat badannya.
Terutama adalah Bichon Friks Ted anjing lucu yang diberikan adiknya.
"Dia sangat imut. Aku tahu itu terdengar gila tapi kupikir itulah yang membuatku sembuh" katanya.
Hannah juga bersepakat untuk tidak melakukan hal tersebut lagi.
Hannah berharap bisa pergi ke sekolah untuk berbicara dengan remaja tentang anoreksia dan memiliki ambisi untuk menjadi guru atau bekerja dalam kesehatan mental.