Advertorial

Kenapa Tiba-tiba Banyak Anak 'Zaman Now' Pakai Kaus Bergambar Pisang? Benarkah Gara-gara 'Minion'?

Ade Sulaeman

Editor

Jaket dan kaus dengan motif pisang banyak ditemui di Indonesia. Dari manakah tren ini berasal?
Jaket dan kaus dengan motif pisang banyak ditemui di Indonesia. Dari manakah tren ini berasal?

Intisari-Online.com- kaus dan jaket bergambar buah pisang saat ini sedang menjadi tren yang digemari anak-anak muda zaman milenial.

Mulai dari kaus dengan gambar satu buah pisang hingga full motif pisang, semua kaus ini laku dijual di pasaran.

Dari manakah tren kaus pisang ini berasal?

Setelah ditelusuri INTISARI-ONLINE, sebenarnya motif pisang ini bukanlah motif baru.

(Baca Juga :Karena Uang Rp10 Miliar, Pria Tampan Ini Akhirnya Menikah dengan Wanita yang Usianya 15 Tahun Lebih Tua)

Pada tahun 2014 lalu,baju bermotif pisang mulai ramai diproduksi di Thailand.

Karena banyak penjual online Indonesia yang mengambil barang dagangan mereka dari Bangkok, maka beberapa kaus motif pisang ini juga turut dibawa ke Indonesia.

Tidak hanya itu, salah seorang seniman eksentrik Andy Warhol pernah membuat ilustrasi pisang yang cukup unik.

Dia mendesain ulang gambar pisang yang dia temukan pada sebuah asbak seng yang murahan dan berada di dalam sebuah toko loak.

(Baca Juga :Tusuk Konde Bu Tien, Rahasia Kewibawaan Pak Harto yang Perlu 'Ritual' Khusus untuk Mengambilnya)

Berkat Warhol, gambar pisang itu lantas dia gunakan sebagai desain di sampul album band The Velvet Underground & Nico.

Karena hampir semua karya Warhol adalah masterpiece, maka simbol pisang The Velvet Underground juga diadaptasi dalam desain sebuah kaus.

Pada desain Warhol, hanya ada satu buah pisang pada kaus putih, tidak banyak seperti yang ditemukan saat ini.

Pertengahan tahun 2016, cukup banyak para artis media sosial yang mempopulerkan kaus bergambar pisang dengan motif yang memenuhi kaus.

(Baca Juga :Berpura-pura Jadi Dokter, Tukang Ledeng Ini Berhasil Periksa Para Pasien Wanita Termasuk Gadis di Bawah Umur)

desain Andy Warhol dan asbak bekas yang menginspirasinya
Salah satunya adalah Tommy Lim, salah seorang kreator video Youtube yang memiliki banyak pengikut.

Semenjak kaus dengan motif pisang menjadi tren, para penjual online segera memanfaatkan momen ini untuk memasarkan lebih banyak lagi barang sejenis.

Saat ini, banyak ditemukan produk lain dengan motif pisang seperti jaket, sweater, kaus kaki, topi, tas, dan pelindung ponsel.

Keberhasilan tren ini juga tidak lepas dari filmDespicable Medengan salah satu tokoh Minion yang tidak bisa mengatakan kata lain selain kata "Ba-na-na".

Kebanyakan pemakai baju pisang memang para remaja yang tidak mau ketinggalan tren.

kaus dengan motif pisang dijual dengan harga yang terjangkau mulai Rp40 ribuan hingga Rp100 ribuan saja.

Fenomena kaus dengan motif buah kini mulai berkembang pesat.

Tidak hanya gambar buah pisang tapi sudah merambah menjadi buah semangka, nanas, alpukat, ceri, dan strawberry.

Seorang Pria Memakai Kaus Tua yang Sama Selama 20 Tahun, Alasannya Bikin Terharu

Setiap orang pasti memiliki barang yang ia suka pakai. Entah itu baju, celana, sepatu, atau tas.

Pasti juga ada kisah dibalik barang tersebut. Seperti barang pertama yang dibeli dari gaji pertama atau pemberian orang yang kita sayangi.

Seperti kisah yang satu ini.

Dilansir daribuzzfeed.com, seorang pengguna akun Twitter, @922_riaru, mengunggah kisah kaus polo hijau yang terus dipakai ayahnya.

Diketahui bahwa kaus polo itu telah berusia 20 tahun.

“Kaus polo itu sekarang ada lubang di dalamnya, tapi dengan hati-hati ia menggunakannya kembali,” tulis akun @922_riaru.

Awalnya, dia tidak tahu mengapa sang ayah suka sekali memakai kaus tersebut sampai pada akhirnya ia melihat barang-barang milik kakeknya yang telah meninggal.

Ketika sedang melihat album foto kedua orangtuanya saat bulan madu, Ria menemukan foto ayahnya menggunakan kaus polo hijau yang sama.

Ibunya, yang meninggal dunia karena kanker 18 tahun yang lalu, juga terlihat memakai kaus polo yang sama dengan warna yang berbeda tengah tersenyum.

Kaus polo itu nampaknya merupakan kenangan spesial bulan madu mereka.

“Saya bertanya-tanya mengapa dia terus mengenakan kaus polo tua itu.”

“Mengapa dia tidak membeli yang baru saja? Saya tidak pernah membayangkan bahwa kaus polo itu mengandung kenangan spesial untuknya.”

“Dia biasanya memakai kaus itu untuk acara khusus. Seperti acara kerja atau perjalanan keluarga.”

Setelah dia menceritakan kisah kaus polo sang ayah di Twitter, banyak orang yang menyukai cerita ini.

Bahkan tweet tersebut sudah di-retweetlebih dari 82.000 kali dan disukai lebih dari 300 ribu (per artikel ini dibuat 7/9/2017).

“Dia ayah dan suami yang baik,” komentar pengguna Twitter.

Sekarang, setelah dia tahu cerita dibalik kaus polo hijau itu, perasaannya telah berubah.

“Saya selalu mengira dia sangat “tidak keren” karena terus menggunakan kaus polo lama yang sama.”

“Tapi sekarang saya berpikir bahwa saya harus menjaga kenangan juga. Saya tidak akan pernah membuang sesuatu yang penting dari orangtua atau kakek-nenek saya.”

(Baca Juga :Karakter Seseorang Bisa Dilihat dari Bulan Kelahirannya. Coba Buktikan!)

Artikel Terkait