Intisari-Online.com - Perpisahan memang terdengar begitu mengerikan apalagi bagi anak kecil yang harus berpisah dari ibunya.
Mungkin kasih sayang itu akan didapat dari orang-orang sekitar saat seseorang hidup tanpa ibunya, namun hal itu tetap saja berbeda dari kasih sayang ibu kandung sendiri.
Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, seorang awak pesawat dengan lembut memagang bayi laki-laki dalam sebuah pesawat yang penuh dengan anak-anak yatim-piatu untuk diterbangkan ke tempat aman dari Perang Vietnam beberapa puluh tahun lalu.
Tahun 1975 sebuah Operation Mercy Airlift menyelamatkan anak-anak yang jumlahnya hampir 100 dari panti asuhan Saigon untuk dibawa ke Inggris.
BACA JUGA: Benarkah Majapahit Pernah Menguasai Seantero Nusantara? Arkeolog: Itu Omong Kosong!
Lalu, seorang anak laki-laki diadopsi oleh Cyril dan Liz McElhinney dari Irlandia Utara dan memanggilnya dengan nama Vance.
Vance tumbuh dengan kepercayaan bahwa dia adalah seorang yatim piatu.
Namun, baru-baru ini dia menemukan bahwa ibu kandung yang dipikirnya sudah meninggal ternyata masih hidup di Vietnam dan mereka kembali bersatu setelah lebih dari 40 tahun.
Pada pertemuan yang menguras emosi itu, Le Thi Anh (64) segera mengenalinya sebagai anak laki-lakinya yang telah lama hilang dan menjelaskan dia tidak pernah meninggalkan Vance.
BACA JUGA: Kejam! Ibu Ini Menjual Keperawanan Anak Kandungnya Yang Berusia 13 Tahun Demi Rp 352 Juta
Keluarganya meninggalkan bayinya di rumah ketika Le Thi Anh sedang sakit dan dalam kondisi perang, orang mengira Vance sebagai anak yatim kemudian dikirim ke panti asuhan di Saigon saat Vietkong bergerak maju.
Presiden AS Gerald Ford kemudian meminta tentaranya untuk mengevakuasi anak-anak di panti asuhan karena khawatir Vietkong akan membantai mereka.
Vance meninggalkan Vietnam hanya dengan foto kusut yan ditandai dengan nama Vietnam-nya dan bersama anak-anak lain diterbangkan dengan pesawat Boeing 707 ke Heathrow.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR