Advertorial

Liarnya Masa Muda Grace Kelly si Putri Monako yang Hampir Diperkosa Saat Melamar Menjadi Artis

Moh Habib Asyhad

Editor

Kecantikannya, kekayaan orang tuanya, pamannya, George Kelly, yang terkenal, dan segala keberuntungan yang dimilikinya, membuat banyak orang yang iri terhadap Grace Kelly.
Kecantikannya, kekayaan orang tuanya, pamannya, George Kelly, yang terkenal, dan segala keberuntungan yang dimilikinya, membuat banyak orang yang iri terhadap Grace Kelly.

Intisari-Online.com – Keseriusan Grace Kelly pada karier tidak dapat diragukan. Konsentrasi dan keyakinannya sering diinterpretasikan lain oleh teman-teman sekelasnya.

Apalagi setelah ia sukses sebagai model iklan.

Mary Woolverton masih ingat, "Ia senang menyendiri .... Pernah kami seru memperbincangkan apa yang akan kami kerjakan setelah lulus. Dengan kalem Grace bilang, ia tak ragu sedikit pun bahwa ia akan sukses. Teman-teman kesal. Ia dicap sok."

Banyak alasan yang membuat kawan-kawan sekelas Grace iri.

(Baca juga:Sadis, Gadis Kecil Ini Diperkosa dan Dibunuh, Lalu Jasadnya Dibuang ke Tempat Sampah)

(Baca juga:Gila, Seorang Anak Diperkosa Ayahnya Selama 5 Tahun, Ibunya Malah Membantu Ayahnya Melakukan Aksi Bejat Tersebut!)

Kecantikannya, kekayaan orang tuanya, pamannya, George Kelly, yang terkenal, dan segala keberuntungan yang dimilikinya. Semua itu ditambah lagi ketika ia berpacaran dengan salah seorang instruktur, Don Richardson.

Sudah tentu bicara Richardson lain. "Di depan umum ia bak biarawati .... Tapi bila hanya berdua, ia menari telanjang untuk saya," kata Richardson blak-blakan.

Richardson yang 9 tahun lebih tua dan sudah berpisah dari istrinya benar-benar pas bagi Grace. Sementara itu Grace tetap melanjutkan hubungan dengan Herb Miller, yang belakangan mengubah nama menjadi Mark Miller.

Setelah lulus, jangan dikira Grace langsung laris. Kalau tidak "terlalu tinggi" untuk peran tertentu, ia "terlalu arif" untuk peran gadis ingusan, dagunya terlalu runcing, kakinya terlalu panjang, dst. Yang paling sering adalah terlalu jangkung.

Tapi ia terus berburu peran sampai nyaris diperkosa. Richardson yang mengantarnya pernah melihat Grace keluar dari tempat tes dengan terbirit-birit. Rambutnya acak-acakan, lipstiknya coret-moret, dan gaunnya robek.

Setelah perjuangan yang melelahkan akhirnya ia mendapatkan peran teatemya yang pertama di Bucks County Playhouse, Pennsylvania. "Kebetulan" pemilik teater itu kawan keluarga Kelly dan kebetulan pula drama pertama yang harus dibawakannya adalah The Torch Bearers.

(Baca juga:Disiksa Sampai Diperkosa, Inilah Kisah Ratusan Tengkorak di 'Pulau Pembunuhan' Australia)

(Baca juga:Duh, Diajak Jalan-jalan, Mahasiswi KKN Ini Justru Diperkosa di Tengah Jalan)

Tapi peran Broadway-nya yang pertama baru diperoleh pada musim gugur tahun 1949 dalam drama The Father. Aktingnya di situ mendapat pujian.

Sayang, secara keseluruhan drama itu tidak terlalu sukses. Baru 2 tahun kemudian ia mendapat peran lagi di Broadway, tapi tak berarti ia menganggur.

Berkat permainannya di The Father, Grace tidak mendapat kesulitan main di segudang programa TV, yang waktu itu sedang naik daun. Jumlahnya mencapai 60 lebih dalam 2 tahun.

Orang sering lupa bahwa Grace Kelly adalah juga pionir di pentas layar kaca.

Karena belum ada sistem rekaman, semuanya live show. Grace misalnya pernah harus melakukan adegan ranjang dengan berpakaian lengkap, supaya bisa segera lari ke tempat setting berikutnya.

Tapi berhubung kamera terlambat memotong, tertayanglah adegan Grace keluar dari bawah selimut dalam keadaan berpakaian lengkap.

Kena batunya

Berkat televisi pula Grace mulai dikenal. Umumnya ia menjadi gadis anggun yang canggih, anak orang kaya. Atas bantuan Don Richardson dan Mark Miller, ia menjadi klien agen Edie Van Cleve.

Berkat Van Cleve ia mendapatkan peran dalam pentas drama di Hollywood, berjudul Fourteen Hours. Walaupun ini drama tak terkenal dan perannya sepele saja, Grace mendapat pengagum berat yang kemudian mendirikan klub pengagum Grace Kelly yang pertama.

Tahun 1951 tahun sibuk untuk Grace. Sementara menantikan shooting film High Noon, ia meneken kontrak dengan grup teater bergengsi Elitch Gardens di Denver, Colorado.

Dalam 11 minggu ia harus memainkan 10 drama. Ia juga jatuh cinta lagi pada lawan mainnya, Gene Lyons. Kalau Richardson 9 tahun lebih tua, Lyons 10 tahun lebih tua. (Sementara itu Don Richardson tetap merasa ialah satu-satunya pacar Grace.)

Dalam film High Noon, ia memegang peran utama wanita mendampingi aktor beken Gary Cooper.

Dasar beruntung, walaupun aktingnya di High Noon datar, beberapa bulan setelah itu ia mendapat tawaran dari sutradara legendaris John Ford untuk main dalam film Mogambo bersama bintang-bintang tenar Clark Gable dan Ava Gardner.

(Baca juga:Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Usia Diperkosa Ramai-ramai Perempuan Ini Dihantam Batu Bata hingga Tewas)

(Baca juga:Mirisnya Nasib Perempuan India yang Diperkosa Ramai-ramai karena Dituduh Makan Daging Sapi)

Clark Gable sudah menjadi "Raja Hollywood" masa itu. Dengan gembira sekali Grace menelepon ibunya, "Saya akan pergi ke Afrika ... dengan Clark Gable!"

Permainannya di sana jauh lebih baik dari di High Noon. Ketika Mogambo dirilis pada Oktober 1953, ia telah menjadi tokoh di semua media. Majalah Look memilihnya sebagai aktris terbaik tahun 1953 dan menominasikannya sebagai aktris pembantu terbaik untuk Oscar tapi kalah.

Akhirnya Grace menarik perhatian Sutrddara Alfred Hitchcock. Menurut Hitchcock Grace memiliki keanggunan sensual. Dialah sutradara pertama yang memanfaatkan kelebihan Grace ini.

Setelah film pertama Dial M (1953), ia menggali habis-habisan sensualitas Grace dalam Rear Window.

Kembali Grace jatuh cinta. Kali ini dengan teman mainnya di Rear Window, Ray Milland. Kisah ini meledak menjadi skandal, karena Milland sampai berpisah dari istrinya. Masyarakat marah besar kepada Grace.

Tidak hanya itu, keluarga Kelly yang Katolik konvensional tidak setuju ia menikah dengan seorang pria beristri. Kolom-kolom gosip melahap dan "mencincang" Grace habis-habisan.

Untuk pertama kalinya Grace ketemu batunya. Sejak itu ia berhati-hati untuk tidak berkencan dengan pria beristri.

Keperawanan

Tonggak besar dalam karier Grace datang ketika ia mendapat tawaran untuk main dalam The Country Girl. Sebagai drama cerita ini sudah memenangkan hadiah Tony (semacam Oscar di bidang film). Peran utamanya bukan gadis cantik yang kaya lagi, tapi istri menderita akibat ulah suami.

Kemampuan aktingnya yang semakin matang kali ini diuji. Walaupun masih risau akibat hubungannya dengan Ray Milland, sambil berpacaran juga dengan Bing Crosby, Grace tetap amat profesional.

(Baca juga:Banyak yang Tak Percaya Dirinya Diperkosa Ayah Kandung, Gadis Ini Rekam Sendiri Aksi Sang Ayah)

Dari rekan main sampai petugas bagian kostum senang bekerja dengan Grace. Maklumlah, ia tak kenal istilah sok karena nama besar.

Kalau di akhir tahun 1954 ia telah menjadi bintang film wanita nomor wahid, tahun 1955 adalah gongnya. Ia memenangkan Oscar untuk The Country Girl.

Sayang, kepada pers Jack Kelly malah berkomentar, "Saya selalu mengira Peggy-lah yang akan sukses. Soalnya, apa yang dapat dilakukan Grace, Peggy pun bisa."

Grace dipersunting oleh Pangeran Rainier pada tanggal 19 April 1956. Menurut Richardson, ia sempat menumpahkan kerisauannya ketika harus menjalani tes kesuburan. Grace khawatir ketahuan sudah tak perawan.

Setiap hari Grace menelepon Richardson. "Ia mengatakan kepada dokter, selaput daranya robek ketika main hockey di SMTA," kenang Richardson. Richardson ini pacar Grace selama 3 - 4 tahun, tapi tetap berkawan sampai tua.

Grace kelihatannya menyesali masa lalunya di Hollywood. Itu kata Oleg Cassini, pacar seriusnya sebelum berkenalan dengan Rainier. Cassini masih ingat, Grace Katolik yang saleh.

Ia sering mengantarkan pacarnya itu ke pengakuan dosa. Bahkan Cassini yakin, waktu itu Grace sudah siap untuk setia pada satu orang saja begitu menikah.

Sampai akhir hidupnya Grace tidak hanya menjadi istri yang setia, ,ibu yang berkali-kali mau berkorban untuk suami dan anak-anaknya, tapi juga ibu negara yang berdedikasi dan penuh welas asih.

Dua bulan sebelum meninggal, Grace ditanya bagaimana ia ingin dikenang orang. Ia menjawab, "... Saya ingin dikenang sebagai manusia sederhana yang punya perhatian pada sesama ...."

Periode hidupnya sebagai ibu negara Monaco banyak orang tahu. Tak ada lagi istilah "citra" dan "realita" seperti pada masa belianya.

Grace adalah Sang Putri dari Monaco, luar-dalam. (Lily)

(Baca juga:Eks Bintang Liverpool Mengaku Pernah Diperkosa Pelatihnya Setiap Hari)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1992)

Artikel Terkait