Intisari-Online.com – Sebagai dokter hewan, saya dipanggil untuk memeriksa anjing serigala Irlandia berusia sepuluh tahun bernama Belker.
Pemilik anjing, Ron, istrinya, Lisa, dan anak laki-laki mereka, Shane, semuanya sangat menyayangi Belker, dan mereka mengharapkan sebuah keajaiban.
Saya memeriksa Belker dan ternyata anjing kesayangan keluarga ini menderita kanker.
Saya katakan pada keluarga tersebut bahwa kita tidak dapat melakukan apa pun untuk Belker, dan menawarkan untuk melakukan prosedur euthanasia (suntik mati) pada anjing tua itu di rumah mereka.
(Baca juga: Ingatlah, Berkah yang Kita Terima Saat Ini Pasti Juga Karena Doa Orang Lain yang Mencintai Kita)
(Baca juga: 'Saya Mencintai Pasangan Namun Ragu untuk Menikahinya, Apa yang Harus Saya Lakukan?')
Saat kami mengaturnya, Ron dan Lisa mengatakan bahwa mereka akan memikirkannya apakah itu baik bagi Shane, yang berusia enam tahun, untuk mematuhi prosedur tersebut.
Mereka merasa bahwa Shane bisa belajar sesuatu dari pengalaman itu.
Keesokan harinya, saat saya kembali ke rumah itu, saya merasakan tenggorokan tercekat ketika melihat keluarga yang menyayangi Belker itu mengelilinginya.
Shane tampak begitu tenang, membelai anjing tua itu untuk terakhir kalinya, hingga saya bertanya-tanya apakah ia mengerti apa yang sedang terjadi.
Dalam beberapa menit, Belker pun pergi dengan damai.
Anak kecil dalam keluarga itu sepertinya menerima kematian Belker tanpa kesulitan atau kebingungan.
Kami duduk bersama beberapa saat setelah kematian Belker, bertanya-tanya tentang fakta menyedihkan bahwa kehidupan binatang lebih pendek daripada kehidupan manusia.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR