Ellie meninggal ketika operasi, tapi sebelum masuk ruangan, ibunya sempat bilang kepadanya bahwa ia sangat mencintanya. Emma juga berjanji akan akan menemuinya segera.
(Baca juga: Sekarat Karena Kanker Stadium Akhir, Ibu Ini Menitipkan Anaknya pada Perawat untuk Diasuh)
“Ketika mereka memberitahuku, aku shock dan kepalaku berputar. Anda bisa melihat mereka kesal, tapi mereka sudah melakukan semua yang mereka bisa,” katanya soal dokter yang menangani putrinya.
Menurut cerita Emma, Ellie baru saja memulai kariernya sebagai seorang resepsionis. Sebelumnya ia sempat magang di firma hukum Burton and Co, di mana ia mendapat pujian.
Lepas dari penyesalannya karena tidak bisa berbuat banyak untuk putrinya, Emma mengaku senang dengan kesan orang-orang yang menyebut Ellie sebagai sosok yang ceria.
“Ellie sangat baik, dan lucu,” kenangnya. “Ia adalah saudara dan anak perempuan yang hebat.”
Ellie juga disebut punya selera humor yang tinggi, juga pemberani. Itulah yang akan membuat Emma selalu rindu.
Lepas dari itu, ucapan belasungkawa telah mengalir secara online, sejak kematiannya dipublikasikan. Itu jugalah yang membuat Emma sedikit tegar.
“Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah memberi dukungan,” tuturnya. “Hal-hal baik seputar Elli benar-benar menghibur.”
Mary-Anne McNulty, yang telah berteman dengan Ellie selama 14 tahun, juga memberikan penghormatan kepada sahabatnya itu.
“Saya pergi ke SD bersama Ellie dan kami mulai sekolah menengah juga bersama sampai ke meneruskan ke LSST, tapi kami tetap tinggal berdekatan,”kenangnya.
Menurut McNulty, Ellie adalah gadis muda yang baik, murah hati, cantik, dan lucu. Baginya, ia akan selalu menjadi sahabat terbaik dan tidak akan pernah terlupakan.
Hingga kini, belum diketahui jenis tumor apa yang bersarang di perut Ellie.
(Baca juga: Tega Sekali Ibu Ini, Ia Rela Mengaku Terkena Kanker Stadium Akhir Demi Mendapatkan Uang Senilai Rp1,9 Miliar)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR