Advertorial

Jangan Sampai Seperti Perempuan Muda Ini, yang Meninggal dalam Kondisi Tidak Tahu Jika Dirinya Terkena Kanker Stadium Akhir

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Nasib Ellie Walsh benar-benar tragis.

Ia meninggal beberapa hari setelah merayakan Natal bersama teman-temannya yang, ironisnya, dalam keadaan tidak tahu jika dirinya mengidap kanker stadium akhir.

Walsh merayakan Natal bersama teman-temannya dengan begitu bahagia, tanpa peduli apa pun, hingga tiga hari kemudian ia terkapar karena menderita sakit yang amat parah.

Setelah menjalani operasi, perempuan 18 tahun itu didiagnosis menyimpan tumor dalam perutnya.

(Baca juga:Inspiratif! Pria Ini Sembuh dari Kanker Stadium 4 Setelah Memutuskan Hanya Makan Sayur-sayuran)

(Baca juga:Tega Sekali Ibu Ini, Ia Rela Mengaku Terkena Kanker Stadium Akhir Demi Mendapatkan Uang Senilai Rp1,9 Miliar)

Meski dokter sudah berusaha sekuat tenaga, perempuan asal Lincolshire, Inggris, ini akhirnya meninggal dunia.

Kematian ini tentu membuat ibunya, Emma, sangat bersedih. Ia begitu terpukul karena putrinya itu tak sempat mengucapkan kalimat perpisahan dengan baik.

“Kami tidak sadar betapa buruknya (kondisi) Ellie,”ujar Emma.

“Dia mengalami sakit di perut selama beberapa tahun dan sekitar lima minggu yang lalu, pemindaian menunjukkan ia menderita tumor.”

Emma mengaku sejatinya mereka rutin pergi ke dokter sejak 2014 lalu-lebih-lebih setelah berat badannya menurun dan nafsu makannya berkurang.

Tapi pemeriksaan-pemeriksaan itu tidak menghasilkan apa-apa, dokter pun hanya memberinya paracetamol (acetaminophe). Selalu begitu.

Ellie meninggal ketika operasi, tapi sebelum masuk ruangan, ibunya sempat bilang kepadanya bahwa ia sangat mencintanya. Emma juga berjanji akan akan menemuinya segera.

(Baca juga:Bocah Tujuh Tahun yang Pernah Memanjangkan Rambut untuk Membantu Penderita Kanker Kini Didiagnosis Kanker Stadium Empat)

(Baca juga:Sekarat Karena Kanker Stadium Akhir, Ibu Ini Menitipkan Anaknya pada Perawat untuk Diasuh)

“Ketika mereka memberitahuku, aku shock dan kepalaku berputar. Anda bisa melihat mereka kesal, tapi mereka sudah melakukan semua yang mereka bisa,” katanya soal dokter yang menangani putrinya.

Menurut cerita Emma, Ellie baru saja memulai kariernya sebagai seorang resepsionis. Sebelumnya ia sempat magang di firma hukum Burton and Co, di mana ia mendapat pujian.

Lepas dari penyesalannya karena tidak bisa berbuat banyak untuk putrinya, Emma mengaku senang dengan kesan orang-orang yang menyebut Ellie sebagai sosok yang ceria.

“Ellie sangat baik, dan lucu,” kenangnya. “Ia adalah saudara dan anak perempuan yang hebat.”

Ellie juga disebut punya selera humor yang tinggi, juga pemberani. Itulah yang akan membuat Emma selalu rindu.

Lepas dari itu, ucapan belasungkawa telah mengalir secara online, sejak kematiannya dipublikasikan. Itu jugalah yang membuat Emma sedikit tegar.

“Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah memberi dukungan,” tuturnya. “Hal-hal baik seputar Elli benar-benar menghibur.”

Mary-Anne McNulty, yang telah berteman dengan Ellie selama 14 tahun, juga memberikan penghormatan kepada sahabatnya itu.

“Saya pergi ke SD bersama Ellie dan kami mulai sekolah menengah juga bersama sampai ke meneruskan ke LSST, tapi kami tetap tinggal berdekatan,”kenangnya.

Menurut McNulty, Ellie adalah gadis muda yang baik, murah hati, cantik, dan lucu. Baginya, ia akan selalu menjadi sahabat terbaik dan tidak akan pernah terlupakan.

Hingga kini, belum diketahui jenis tumor apa yang bersarang di perut Ellie.

(Baca juga:Tega Sekali Ibu Ini, Ia Rela Mengaku Terkena Kanker Stadium Akhir Demi Mendapatkan Uang Senilai Rp1,9 Miliar)

Artikel Terkait