Anak-anak itu terus mendaki, dan ketika mereka berhasil mencapai puncak, mereka berkata, “Ibu, kami tidak akan melakukannya tanpamu.”
Ketika malam hari menjelang, dan Ibu berbaring menatap bintang-bintang, ia berkata, “Ini adalah hari yang lebih baik daripada yang terakhir, karena anak-anak saya telah belajar ketabahan dalam menghadapi kesulitan. Kemarin saya memberi mereka keberanian. Hari ini, saya telah memberi mereka kekuatan.”
Hari-hari berlalu, minggu berganti minggu, bulan berganti pula, dan tahun-tahun pun dilewati.
Sang ibu menjadi tua, ia terlihat kecil dan membungkuk.
Sementara anak-anaknya tumbuh tinggi dan kuat, dan berjalan dengan penuh keberanian.
Ketika mereka menghadapi jalan yang kasar, anak-anak mengangkat sang ibu, karena ia ringan seperti bulu, hingga akhirnya mereka sampai di sebuah bukit.
Di luar mereka bisa melihat jalan yang bersinar dan gerbang emas melebar.
(Baca juga: (VIDEO) Viral! Seorang Penjaga Hutan Rela Gendong Anak Gajah Seberat Puluhan Kg yang Terpisah dari Induknya)
(Baca juga: Romeo dan Juliet ala Toraja yang Tak Terpisahkan Hingga di Alam Kematian)
Sang ibu berkata, “Saya telah mencapai akhir perjalanan saya. Dan sekarang saya tahu yang terakhir lebih baik dari permulaan, karena anak-anak saya bisa berjalan sendiri, dan mereka mengikuti jalan itu.”
Anak-anak itu berkata, “Ibu akan selalu berjalan bersama kami. Bahkan saat Ibu melewati gerbang.”
Dan mereka berdiri serta memperhatikan saat Ibu mereka berjalan sendiri melewati gerbang, hingga gerbang itu ditutup.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR