Intisari-Online.com - Beberapa psikolog berpendapat, mendefinisikan pedofil sebagai tindak pidana atau gangguan mental tidaklah semudah itu, tidak bisa dipandang sesederhana membedakan warna hitam dan putih.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan University of Windsor di Kanada menemukan, pedofil cenderung kidal dan sering memiliki kelainan di wajah yang bersifat minor.
Dalam dunia kesehatan ini disebut Anomali Fisik Minor atau Minor Physical Anomalies (MPA).
Hasil penelitian menunjukkan, aspek-aspek tertentu dari perkembangan saraf sejak dalam kandungan dapat memengaruhi risiko seseorang untuk menjadi paedofil.
(Baca juga: 41 Anak jadi Korban Pedofilia di Tangerang: Catat! Inilah Ciri-ciri Anak yang Jadi Korban Pedofilia)
“Bukti yang terus terakumulasi mendukung temuan kami yang menyatakan perkembangan saraf dapat memengaruhi risiko seseorang menjadi paedofilia,” kata pemimpin penelitian, Dr. Fiona Dyshniku .
Dengan penemuan ini, lanjutnya, kita dapat mencegah orang dengan kecenderungan paedofil menjadi kriminal.
Pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin, bahkan ketika si calon pedofil masih bayi atau anak-anak dengan memberi pendidikan dan perhatian khusus.
Dan mudah-mudahan ini juga bisa meningkatkan metode pengobatan untuk kelompok pedofilia.
Dyshniku dan para koleganya melibatkan 140 relawan pria yang dirujuk ke Kurt Freund Laboratory of the Centre for Addiction and Mental Health di Toronto.
Mereka dievaluasi penggunaan tangan kiri dan kanannya, serta kelainan fisiknya, jika ada.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR