Advertorial
Intisari-Online.com - Dalam peperangan di front Afrika Utara pasukan Nazi Jerman memiliki seorang pilot tempur bernama Hauptmann (Kapten) Hans Joachim Marseille yang dikenal suka ngawur dan urakan tapi juga jago bertempur.
Hauptmann Joachim bahkan terkenal sebagai bintangnya pertempuran udara Angkatan Udara Nazi ( Luftwaffe) di Afrika.
Joachim yang lahir pada 13 Desember 1919, namanya mulai menanjak ketika bertempur dalam perang udara di atas Inggris yang dikenal sebagai Battle of Britain.
Dalam pertempuran udara (dogfight) yang sangat sengit itu, Joachim berhasil menembak jatuh tujuh pesawat lawan.
(Baca juga: Bermaksud Hancurkan Hizbullah, Pasukan Elit Israel Ini Malah Dihajar Habis-habisan Gaga-gara Ini)
Tapi prestasinya itu ternyata harus dibayar dengan empat unit pesawat tempur Bf 109E yang rontok ketika diawakinya.
Akibat jatuhnya empat pesawat tempur yang diawakinya dan mujur tidak menewaskan dirinya, membuat Joachim terganjal dalam soal kenaikan pangkat.
Ia dianggap suka ngawur saat menerbangkan pesawat tempurnya.
Selain itu karir Marseille juga terganjal oleh info bahwa dirinya ternyata menggandrungi musik jazz ala AS dan kerap keluar masuk tempat hiburan malam.
Gemar keluar malam sebagai pilot tempur jelas akan menganggu konsentrasinya saat terbang karena kurang tidur.
Pasalnya pilot tempur yang terbang dalam kondisi kurang tidur jelas merupakan pilot yang ngawur.
Sedangkan sebagai seorang tentara Nazi yang justru menggemari musik jazz yang merupakan musik musuh jelas merupakan pelanggaran berat bagi pilot-pilot Luftwaffe.
Alhasil petinggi Luftwaffe lalu memutuskan mendepak Marseille dengan cara mengirimkannya ke front tempur Arika Utara dan bergabung dengan skadron tempur Jagdgeschwader (JG) 27.
(Baca juga: Saat Satu Kompi Pasukan Hizbullah Berhasil Menembus Garis Belakang Pertahanan Israel)
Tapi di front Afrika Utara masalah yang menggelayuti Joachim ternyata belum berakhir .
Di Afrika Utara ‘’penyakit lamanya’’ kembali kambuh. Joachim tetap dicap sebagai pilot yang suka ngawur saat menerbangkan pesawatnya.
Pasalnya lagi-lagi empat pesawat Bt-109E dirontokkan oleh Joachim tanpa sebab yang jelas.
Salah satu pesawat bahkan berantakan ketika Marseille membawanya terbang feri menempuh jarak jauh.
Tapi dengan kesalahan yang selalu terulang itu komandan JG 27 ternyata tetap menganggap Marseille punya potensi sebagai pilot tempur jempolan.
Benar saja, antara akhir tahun 1941 hingga 1942, Joachim berhasil mengukir prestasi dengan menembak jatuh 151 unit pesawat Sekutu.
Salah satu peristiwa yang sangat menghebohkan adalah ketika Joachim berhasil merontokan 17 pesawat AU Inggris dalam satu hari pertempuran udara.
Namun keberuntungan Hans Joachim-Marseille terhenti pada 30 September 1942.
Pesawat Bf 109 yang sedang diterbangkannya terbakar hebat.
Joachim sebenarnya bisa melompat dari pesawat menggunakan parasut.
Tapi upaya Joachim mengembangkan parasut tak pernah dilakukan lantaran ia saat itu sedang pingsan akibat tersambar ekor pesawatnya sendiri.
Joachim akhirnya gugur dan dikenal sebagai pilot tempur yang tak terkalahkan meski dikenal pula sebagai pilot urakan dan ngawur.
Jenasah Marseille dikubur di bawah nisan dengan satu kalimat saja: undefeated! (tak terkalahkan).
(Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian)