(Baca juga: Saudara Kandungmu Adalah Orang Penting Dalam Hidupmu, Jangan Pernah Lupakan Itu)
Selwa terlalu lemah untuk bertahan hidup dengan mesin mendukung hidup untuk membantu masalah jantungnya.
Ia juga terlalu lemah untuk mendapat sebuah transplatasi jantung.
Dengan kondisinya yang terus menurun, sang suami Al setuju istrinya diberikan sebuah jantung buatan.
Jantung asli Selwa dikeluarkan dan ahli bedah menggantinya dengan sebuah implant jantung buatan dan unit khusus di punggungnya.
Ransel wanita itu berisi dua set baterai untuk mengidupkan mesin dan unit keduanya disiapkan di ransel lainnya bila mesin pertama tidak berfungsi.
Al atau orang lain yang merawat Selwa harus terus menerus disampingnya.
Jika ada masalah, mereka hanya punya aktu 90 detik untuk menghubungkan Selwa ke mesin cadangan.
Selwa sudah berbulan-bulan bertahan hidup dengan ‘jantung di dalam tasnya’ itu.
Jantung buatan ini mengalirkan darah ke seluruh tubuhnya 138 bit per menit dengan suatu irama yang membuat jantungnya berdetak.
Alat itu terus memompa dan menimbulkan bunyi dari motor di ransel yang disandangnya kemanapun ia pergi atau diletakkan di lantai bila ia ada di rumah.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR