Tanpa membuang waktu, Mordechai pun segera bergabung. Karir Mordechai di IAF ternyata berlangsung lancar.
Setelah mampu menerbangkan sejumlah pesawat, Mordechai menjalani pendidikan di IAF Flight Academy.
(Baca juga: Pesan Ratusan Pesawat Tempur Berteknologi Terbaru, Israel Siap Berperang Lawan Negara-negara Arab)
Mordechai lulus sebagai angkatan pertama pada Maret 1949.
Setahun kemudian, ia dikirim ke Inggris untuk belajar menerbangkan pesawat Gloster Meteor yang menjadi pesawat jet tempur Israel untuk pertama kalinya.
Pulang dari Inggris, Mordechai langsung diberi jabatan sebagai komandan skadron P-51 Mustang dan salah satu misi tempurnya adalah mendukung operasi pasukan Israel di kawasan Terusan Suez.
Tahun 1957, Mordhechai menjabat sebagai komandan pangkalan dan tak lama kemudian jabatan Kepala Operasi IAF telah disandangnya.
Karier puncak Mordechai berhasil diraihnya ketika pada 27 April 1966, mantan sopir truk militer itu diangkat sebagai KSAU.
Ketika Perang Enam Hari meletus pada 5 Juni 1967, Mordechai lah penggagas Operation Focus dengan misi utama menghancurkan pesawat-pesawat tempur Mesir, Yordania dan Suriah.
Berkat perencanaan matang yang telah ia lakukan, misi dapat dilakukan dengan akurat dan cepat.
Dalam operasi tempur penentu kemenangan Israel ini, Mordechai melepas 183 pesawat tempur dan hanya menyisakan sebanyak 12 pesawat tempur untuk menjaga Israel.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR