Advertorial
Intisari-Online.com – Ada banyak cara digunakan untuk mengucapkan selamat jalan pada orang terkasih yang telah meninggal.
Selain dikuburkan di lahan pemakaman, ada juga yang menggunakan krematorium.
Penanganan jenazah di sebuah krematorium biasanya dilakukan dengan cara membakarnya.
Namun, di daerah West Midland di Inggris, punya teknik lain dalam mengurus jenazah yang lebih ramah lingkungan.
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Jenazah itu dicairkan dengan proses tertentu, sehingga bisa dibuang ke saluran pembuangan air.
Sementara kerangkanya bisa diproses lebih lanjut.
Teknik penanganan jenazah yang belum umum ini dilakukan di krematorium Rowley Regis.
Krematorium ini diharapkan bisa menjadi yang pertama di Inggris dalam menghancurkan jenazah dengan cara mencairkannya dan membuangnya ke saluran buangan air.
Di ‘krematorium air’ yang ramah lingkungan ini, jenazah dimasukkan ke dalam sebuah kamar yang berbentuk seperti sebuah torpedo dari baja stainless.
Jenazah itu kemudian dilarutkan dengan larutan alkaline yang dipanaskan hingga 152 derajat Celcius.
Teknik baru kremtorium ini mengadopsi teknik senilai 300.000 Pound (Rp6 miliar) yang sudah digunakan di Amerika Serikat.
Nah, di Inggris, pengoperasian krematorium itu masih menunggu izin dari dewan kota.
Meskipun demikian, skema krematorium ini dihalangi oleh perusahaan air Severn Trent.
Perusahaan itu menolak dana bantuan suatu izin ‘perdagangan pembuangan air kotor’.
Menurut pemimpin perusahaan itu di dokumennya hanya mengkaver pembuangan air kotor saya, bukan larutan mayat.
Water UK, yang mewakili para supliernya, mengatakan masyarakat mungkin juga mendapati ide serpihan manusia dibuang ke sistem pembuangan air adalah ‘menjijikan’.
Mesin untuk memproses jenazah itu disebut dengan ‘Resomator’.
Mesin itu mengubah jenazah menjadi sebentuk tulang yang lunak dan cairan yang berwarna seperti teh dalam waktu 3 jam.
Kemudian kerangkanya akan menjadi bubuk dan diberikan kepada keluarga dalam sebuah jambangan.
Sementara sisa cairan, sekitar 1.249 liter dibuang ke saluran pembuangan di bawahnya.
Menurut perusahaan Resomation di Inggris, yang membuat mesin itu di Yorkshire Barat, ‘lusinan’ krematorium di seluruh Inggris telah menunjukkan minatnya untuk memasang teknologi itu.
Pendirinya Sandy Sullivan berharap krematorium air yang pertama ini akan segera dimulai pada akhir musim semi.
“Tidak alasan teknik mengapa cairan tubuh tidak dapat dibuang ke saluran pembuangan air,” kata ahli biologi kimia yang berusia 61 tahun itu kepada The Sunday Times.
Menurutnya, cairan tubuh itu sangat organik yang bisa hilang. Cairan itu steril dan tidak ada DNA didalamnya.
Mereka meniru alam, yaitu tubuh dihancurkan oleh bakteri tanah dan dalam proses yang lama.
Nah, yang dilakukan Resomation mengambil ilmu kimia yang sama persis dan menggunakan pemanas yang bisa mempercepat prosesnya.
Ini adalah pilihan ketiga dalam pengurusan jenazah , selain dengan krematorium biasa dan penguburan.
Meskipun demikian, menurut sebuah sumber di Water UK mengatakan: “Kami tidak yakin dan percaya teknologi butuh diselidiki lebih dalam lagi.”
“Ini benar-benar yang pertama di Inggris. Kami serius memperhatikan tentang penerimaan masyarakat dengan hal ini.
“Mayat cair masuk ke dalam sistem air. Kami tidak berpikir masyarakat akan suka ide ini.”
Sementara dewan kota Sandwell di Oldbury, West Midlands mengatakan: “Industri pemakaman telah berkembang dan makin modern dan kami ingin menawarkan pilihan lain kepada masyarakat.”
Krematorium air di fase berikutnya dalam evolusi dan masyarakat diberikan pilihan yang lebih ramah lingkungan.
(Baca juga:Miris! Inilah Surat Jonghyun SHINee Sebelum Bunuh Diri, Terlihat Sangat Depresi)
Sejauh ini, Resomation telah menjual 4 mesin di Amerika Serikat, yaitu di Florida, Minnesota, Kalifornia, dan Chicago.
Di sebuah rumah duka di Floroda mengiklankannya dengan ‘pilihan baru krematorium tanpa api’.
Krematorium yang memberikan sanak keluarga suatu cara untuk menghormati orang yang anda cintai dengan yang tepat bagi anda.
Inovasi pemakaman ramah lingkungan lainnya mengembangkan sebuah proses yang disebut Promession atau membekukan jenazah.
Teknik yang ditemukan oleh seorang Swedia ini, jenazah dicelupkan ke dalam cairan nitrogen agar menjadi rapuh.
Kemudian jenazah yang rapuh itu diguncangkan hingga bagian tubuhnya terpisah.
Abunya yang tersisa bisa diistirahatkan di sebuah kuburan kecil.