Advertorial

Tak Hanya di Kepala, Ketombe Juga Bisa Muncul di Alis dan Dahi, Begini Penjelasannya

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com – Pernah kita menemukan serpihan kuning atau kilauan putih di bahu atau rambut?

Itu adalah tanda-tanda ketombe atau sel-sel kulit mati di kepala kita yang rontok.

Ketombe di kepala bukan berarti karena rambut kotor.

(Baca juga:Hati-hati! Ketombe yang Sulit Hilang dan Kulit Kepala Bersisik Bisa Jadi Tanda Psoriasis)

(Baca juga:Ingin Kurangi Ketombe dan Bau pada Rambut Saat Berjilbab, Ingat Cara Berikut Ini)

Bisa juga karena cara menata rambut atau penggunaan produk-produk yang dapat menyebabkan kulit kepala terkelupas.

Jika tidak rajin mencuci rambut, ketombe akan lebih parah karena sel-sel kulit mati menumpuk.

“Meski demikian, ketombe tidak hanya ada di kulit kepala. Ia bisa muncul di atas alis, bulu mata, dahi, atau belakang telinga,” jelas dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp.KK (K), dari Department of Dermatovenereology FKUI.

Juga di bagian mana pun dari anggota tubuh yang memiliki rambut, meski bentuknya halus.

Ini merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik. Penyebabnya diduga terkait dengan mikroorganisme yang sama dengan ketombe, yaitu jamur golongan Malasezzia.

Folikel rambut dan kelenjar minyak yang disebut sebum menjadi tempat berkembang biak bagi ragi atau jamur.

Jamur ini biasa hidup di kulit dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan ketombe.

Tidak minum cukup air atau sering terpapar udara kering juga dapat menyebabkan kulit kering dan mengelupas. Ini bisa terlihat seperti ketombe.

Gejala yang dialami oleh seseorang penderita dermatitis seboroik umumnya berupa kulit kemerahan dengan temuan sisik halus di atasnya.

Meski tidak berbahaya, sisik ini sangat mengganggu terutama karena rasa gatal yang menyerang.

Tapi pada umumnya, keluhan lebih sering didasari pertimbangan estetika.

(Baca juga:Banyak Ketombe Adalah 1 Dari 9 Tanda Alergi Gluten)

(Baca juga:Ternyata Kita Bisa Membersihkan Ketombe dengan Penyegar Mulut!)

Sayangnya, para penderita baru pergi ke dokter bila benar-benar merasa telah terganggu.

Dalam melakukan terapi, dokter biasanya akan memberikan obat antijamur topikal (obat oles).

Namun, itu juga tergantung pada luas dan tingkat keparahan penyakit. Jika luas dan sangat mengganggu, dokter akan memberikan terapi antijamur oral/sistemik (obat yang diminum).

Nah, agar sel-sel kulit Anda tidak cepat mati, jagalah kesehatan kulit dengan cukup minum.

Tidak hanya pada saat udara kering; dalam cuaca dingin pun minum air putih tetap harus cukup.

Hindari pula stres atau kelelahan, sebab hal itu juga dapat memicu atau memperburuk ketombe. (ktw)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 2014)

Artikel Terkait