Pada mirror.co.uk, Laura mengaku sangat terkejut dan awalnya tidak mengharapkan kehamilannya.
"Aku dan suamiku tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, karena selama ini dokter bilang aku tidak mungkin bisa hamil secara alami," kata Laura.
(BACA JUGA : Golda Meir, PM Wanita Israel yang Nyaris Menggunakan Bom Nuklir dalam Perang Yom Kippur )
Mendapati kondisinya hamil, Laura segera perhi untuk meemeriksakan kondisi kandungannya.
Pada kehamilannya di minggu ke 12, Laura mendapati mulut rahimnya menyusut hingga 3 cm, lebih pendek dari mulut rahim normal yang memiliki panjang 5 cm.
Dokter meminta dia untuk beristirahat total dan kontrol kandungan tiap tiga hari sekali.
Di usia kehamilan 20 minggu, mulut rahim Laura menyusut lagi hingga 1,8 cm.
Untuk menyelamatkan kandungannya, dokter melakukan operasi untuk menjahit mulut rahimnya agar tidak mengalami pembukaan sebelum waktunya.
Sayangnya, saat kehamilannya memasuki minggu ke 23, pada tanggal 27 Oktober 2016, air ketuban Laura pecah.
Itulah sebabnya dia harus menjalani operasi persalinannya untuk mengeluarkan Arthur kecil dari dalam kandungannya.
Hingga saat ini, kondisi Arthur masih dalam perawatan intensif di bangsal khusus anak-anak lahir prematur di rumah sakit kota Nottingham, Inggris.
Diperkirakan, Arthur baru akan siap untuk melepaskan semua alat-alat yang membantunya hidup pada bulan Maret 2018 nanti.
Karena biaya yang diperlukan begitu besar, saat ini Laura dan James sedang menggalang dana secara online untuk membantu biaya pengobatan Arthur.
Arthur merupakan salah satu bayi yang lahir prematur paling muda di Inggris.
Semoga si kecil Arthur selalu sehat dan bisa tumbuh besar dengan baik!
(BACA JUGA : Ternyata, Seperti Ini Lho Kamar Tidur Rahasia untuk Awak Penerbangan Ketika Lakukan Penerbangan Jarak Jauh )
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR