Advertorial

Gempa Pantai Selatan Jawa, Ring Of Fire, dan Status Indonesia sebagai Kawasan Rawan Gempa

Moh Habib Asyhad

Penulis

The Ring of Fire ini memiliki panjang lebih dari 25 ribu mil dan melewati Chili bagian Barat, Jepang, dan seluruh Asia Tenggara, termask Indonesia. 80% gempa bumi terjadi di area ini.
The Ring of Fire ini memiliki panjang lebih dari 25 ribu mil dan melewati Chili bagian Barat, Jepang, dan seluruh Asia Tenggara, termask Indonesia. 80% gempa bumi terjadi di area ini.

Intisari-Online.com -Pesisir Selatan Jawa, pada Jumat )1512) malam, dua kali digoyang gempa.

Gempa kedua bahkan membuat BMKG harus mengeluarkan peringatan dini Tsunami—meski peringatan itu sudah dicabut.

Lepas dari itu, semoga kita semua selamat dari gempa-gempa yang terjadi di Indonesia.

(Baca juga:Cerita-cerita Ajaib dari Mereka yang Selamat dari Gempa Yogyakarta: Ignatius Warsidi Selamat karena Tikus)

(Baca juga:Gempa Bumi Berskala 9.0 Richter Pernah Melanda Jepang dan Picu Kebocoran Nuklir, Begini Cara Tim SAR Dunia Mengatasinya)

Gempa di pesisir selatan Jawa, juga beberapa gempa lainnya di Indonesia, terjadi karena beragam penyebab.

Satu di antaranya adalah pergeseran lempeng kerak bumi.

Lempeng kerak bumi dibahas dalam bidang geologi yang disebut sebagai teori tektonika lempeng (plate tectonics).

Sebagai informasi, lempek teknonik terdiri atas dua elemen.

Pertama lempeng mayor, kedua lempeng minor atua kecil.

Sementara itu lempeng utama terdiri atas 7 yaitu:

1. Lempeng Pasific (Pasific Plate).

Ini merupakan lempeng samudra yang meliputi seluruh Samudra Pasifik.

2. Lempeng Eurasia (Eurasian Plate).

Ini merupakan lempeng benua yang meliputi benua Asia dan Eropa.

3. Lempeng Australia (Australia Plate).

Ini merupakan lempeng benua yang meliputi benua Australia.

Dulu pernah tergabung dengan lempeng India sekitar 55 juta tahun yang lalu.

(Baca juga:Nenek 100 Tahun Ini Berhasil Selamat dari Gempa Bumi Meski Sempat Terjebak di Reruntuhan)

(Baca juga:Kisah 'Ombak Tsunami' saat Banjir Garut yang Tewaskan 18 Orang)

4. Lempeng Afrika (African Plate).

Ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh benua Afrika.

5. Lempeng Amerika Utara (North American Plate).

Ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh Amerika Utara dan Siberia Timur Laut.

6. Lempeng Amerika Selatan (South American Plate).

Ini merupakan lempeng benua yang meluputi seluruh Amerika Selatan.

7. Lempeng Antartika (Antartica Plate).

Ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh Antartika.

Di sisi lain ada lempeng-lempeng kecil, yaitu: Lempeng Nasca (Nasca Plate), Lempeng Arab (Arabian Plate), Lempeng Karibia (Caribian Plate), Lempeng Filipina (Phillippines Plate), Lempeng Scotia (Scotia Plate), dan Lempeng Cocos (Cocos Plate).

Dari sekian banyak lempengan tektonik tersebut, lempeng yang paling aktif adalah Lempeng Pasifik.

Daerah ini dijuluki “The Ring of Fire”.

Oleh karena itu daerah ini banyak terdapat gunung berapi dan sering terjadi gempa bumi sampai tsunami.

(Baca juga:Bermaksud Membantu Korban Badai Harvey di Texas, Meksiko Malah Dilanda Gempa Dahsyat)

(Baca juga:Goncangan Gempa di Medan Sangat Kuat, Kaca Mall Pun Pecah)

The Ring of Fire ini memiliki panjang lebih dari 25.000 mil (40.000 kilometer) dan melewati Chili bagian Barat, Jepang, dan seluruh Asia Tenggara, termask Indonesia.

Delapan puluh persen gempa bumi terjadi di daerah The Ring of Fire.

Sementara 17 persen gempa bumi terjadi di seluruh dunia dan 5 persen gempa terjadi di daerah Alpen-Himalaya.

Posisi Indonesia berdekatan dengan ketiga bagian tersebut.

Itulah kenapa Indonesia sering dilanda gempa.

Artikel Terkait