Intisari-Online.com – Jika sekarang di Indonesia pizza menjadi makanan golongan tertentu saja (biasanya kelas menengah ke atas), kenyataan itu sebenarnya agak menggelikan.
Karena menurut sejarahnya, awalnya pizza justru makanan kaum rakyat jelata yang lahir di pinggiran Kota Napoli, Italia bagian utara, sekitar tahun 1720-an.
Kala itu penjual pizza berteriak-teriak mencari pembeli di jalan-jalan sempit sambil menyunggi scudo, sebuah wadah tembaga untuk menjaga agar dagangannya tetap hangat.
(Baca juga: CRAS, Sekolahnya Para Wartawan Perang. Harus Bisa Lolos dari ‘Pizza Maut’)
(Baca juga: Matera, Dari Kota Miskin dan Melarat di Italia Sampai Menjadi Wakil Kota Budaya Eropa)
Dengan alasan agar tidak mengurangi wibawa kerajaan, saat itu Ratu bahkan melarang pizza masuk istana dan melarang para bangsawan memakannya.
Tapi diam-diam Raja Ferdinand I (1751-1825) justru sangat menyukainya.
Sampai ia harus menyamar menjadi rakyat jelata dan diam-diam mendatangi sebuah wilayah kumuh untuk menyantapnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, Sang Raja malah mengkampanyekan pizza sebagai makanan sehat nan lezat.
Awalnya kalangan istana masih takut karena larangan Ratu belum dicabut.
Namun setelah satu per satu memberanikan diri (dan ternyata enak!) pizza mulai diterima di istana dan disukai banyak orang.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR