Advertorial

Inilah Manusia Pertama yang Lahirkan Anak dalam 2 Jenis Kelamin Berbeda, Anaknya Berjenis Kelamin ‘Tak Biasa’

Tatik Ariyani

Editor

Ia tidak peduli tanggapan orang-orang yang merasa terganggu dengan gagasannya untuk melahirkan. Ia tidak mau membuang energi untuk menanggapi mereka.
Ia tidak peduli tanggapan orang-orang yang merasa terganggu dengan gagasannya untuk melahirkan. Ia tidak mau membuang energi untuk menanggapi mereka.

Intisari-Kompas.com - Kaci Sullivan (Wisconsin Amerika Serikat), seorang pria transgender, melahirkan anak keduanya (Phoenix)empat tahun setelah transisi.

Ia diyakini sebagai orang pertama di dunia yang melahirkan pada saat hidup sebagai wanita dan pria sekaligus.

Lima tahun yang lalu Kaci melahirkan seorang anak laki-laki (Grayson) saat masih menikah dan tampil sebagai perempuan.

Mahasiswa bisnis tersebut hamil dengan pasangannya Steven (27), Februari lalu telah beristirahat sejenak setelah operasi pengambilan hormon laki-laki.

BACA JUGA:Bukan Transgender, Melainkan Transrasial. Pria Ini Merasa Lahir dari 'Ras' yang Salah

Kaci dan Steven memilih untuk tidak mengungkapkan jenis kelamin bayinya.

Mereka berencana untuk membesarkan anaknya sebagai 'netral gender'.

Pada bulan Juni, Kaci hamil 4 bulan sambil mengingat perjuangan pada kehamilan pertamanya yang begitu berat.

Saat bayinya dilahirkan, Kaci merasa sangat bahagia.

Ia juga berkata perjuangan kehamilan selama 9 bulan semakin membuat dirinya dan pasangan semakin dekat.

Hal itu juga tidak membuatnya merasa kurang maskulin.

Kaci tidak peduli tanggapan orang-orang yang merasa terganggu dengan gagasannya untuk melahirkan.

Ia tidak mau membuang energi untuk menanggapi mereka.

BACA JUGA:Untuk Tampil Sempurna, Transgender Menghabiskan Rp1 Miliar untuk Operasi Plastik

Kaci menjadi aktivis TransLiberation Art Coalition untuk memperjuangkan identitas mereka di masyarakat.

Ia bertemu dengan suami pertamanya di usia 19 tahun dan mengikat simpulnya pada tahun 2010.

Tiga bulan setelah Grayson lahir, Kaci keluar sebagai transgender dan mengatakan bahwa beban satu ton telah hilang darinya.

Hal itu membuat pernikahannya hancur, banyak teman memutuskan kontak dan ia terpaksa meninggalkan pekerjaan.

Tahun 2013, saat usianya 25 tahun, ia mulai melakukan transisi dengan menggunakan testosteron hormon pria dan menjalani mastektomi ganda.

Tahun 2014, ia bertemu Steven dalam sebuah kencan online dan merasa cocok. (nypost.com)

BACA JUGA:Kelly Star, Transgender yang Telah Melakukan 127 Operasi dan Menghabiskan Rp4 Miliar

Artikel Terkait