Kemudian ia mencoab tablet-tablet yang berbeda, krim, dan sabun yang dibeli di apotek.
Ketika terbang kembali ke negaranya, alergi Araan akan bahan PPD bertambah berat dan ia mulai kesulitan bernafas.
Begitu pesawat mendarat di Luton, teman-temannya segera membawa Arran ke Leicester Royal Infirmary.
Di rumah sakit itu Arran terpaksa dirawat di ruang ICU dan harus memakai oksigen selama dua malam di sana.
Obat-obatan membantu menghilangkan pembengkakan.
Tetapi, dokter bedah plastik memperingatkan Arran bahwa kemungkinan ia akan memiliki bekas luka itu sepanjang hidupnya.
Meskipun sakit dan terpaksa dirawat di rumah sakit, tukang ledeng itu masih bisa mentertawakan ketidak beruntungannya sendiri.
Kata Arran, ia mencoba melihat sisi lucunya karena ia tidak punya pilihan lain.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR