Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah lukisan yang dipajang di sebuah museum pastilah punya kriteria layak untuk dipajang, karena indah atau memiliki nilai sejarah.
Jika sebuah lukisan dinyatakan tidak layak untuk dipajang, lukisan itu harus segera diturunkan.
Berbeda halnya dengan lukisan karya Balthus (meninggal tahun 2001). Meskidinyatakan tidak pantas untuk dipajang, namun pihak museum menolak untuk menurunkan lukisan tersebut.
Dilansir dari Thisisinsider.com, Metropolitan Museum of Art (MET)menolak untuk memindahkan sebuah lukisan.
Padahal hampir 10 ribu orang menandatangani sebuah petisi yang mengatakan bahwa lukisan tersebut harus diturunkan.
Lukisan itu merupakan gambar seorang gadis muda dalam adegan seksual yang tidak senonoh.
Mia Merrill, seorang profesional sumber daya manusia di sebuah perusahaan keuangan, mengatakan bahwa dia terkejut melihat lukisan Balthus "Thérèse Dreaming" di Met, terutama karena adanya konteks seksualnya.
Dia meminta museum untuk memindahkan lukisan itu ke galeri lain atau menambahkan lebih banyak pemahaman pada deskripsi lukisan tersebut.
Dia menulis bahwa lukisan itu bisa dikatakan meromantisasi seksualisasi anak.
Met, mungkin tidak disengaja membangkitkan gairah seksual dengan objek anak-anak.
BACA JUGA:Terjual Rp6 Triliun, Inilah Lukisan Yesus Termahal di Dunia. Pembelinya? Pangeran Arab!
Museum tidak memindahkan lukisan itu meskipun ada petisi yang memintanya, kata Alexandra Kozlakowski, humasMet.
Bagian komunikasi utama Met Ken Weine mengatakan bahwa seni visual adalah cara paling signifikan untuk merenungkan masa lalu dan masa kini.
Senia visual, tambahnya, juga mendorong evolusi budaya yang ada terus berlanjut melalui diskusi dan penghormatan terhadap ekspresi kreatif.
Balthus yang menginggal tahun 2001 telah menjadi tokoh kontroversial di dunia seni selama beberapa dekade.
Banyak lukisannya menunjukkan penggambaran wanita muda yang bertema seksual.
Karyanya yang dibuat pada 1934 bertajuk "The Guitar Lesson" adalah salah satu yang pertama membuat skandal.
Ketika dipajang bersamaan dengan "Thérèse Dreaming" dan lukisan Balthus lainnya di sebuah pameran khusus di Met pada tahun 2013, sebuah plakat memperingatkan pembaca bahwa lukisan itu gangguan alam.
Pada debutnya pada tahun 1934 di Paris, lukisan itu ditunjukkan selama lima belas hari, lalu ditutup dan dimasukkan di ruang belakang galeri.
Menurut Village Voice, "Thérèse Dreaming" yang selesai pada tahun 1938, adalah lukisan pertama Balthus dengan model anak di bawah umur.
Balthus melunakkan erotisme dalam lukisannya di kemudian hari, namun dia tetap melakukan pembelaan terhadapnya.
Untuk semua karyanya, biografi dan berita kematian Balthus belum menunjukkan bukti pedofilia dalam kehidupan pribadinya.
BACA JUGA:Luar Biasa, Meski Derita Penyakit Langka, Bocah Ini Masih Bisa Hasilkan Lukisan yang Menakjubkan