Keong sawah banyak dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah di Asia Tenggara.
Di Indonesia, khususnya, banyak sekali daerah yang mengolah keong sawah menjadi makanan sehari-hari.
(Baca juga: Berjalan dengan Keong)
Contohnya di Purwokerto, keong sawah selalu jadi menu andalan berbuka puasa tiap bulan Ramadhan.
Di daerah Solo dan sekitarnya, keong sawah diolah menjadi rica-rica dan sate keong yang dijual hampir di seluruh amgkringan pinggir jalan.
Budaya mengonsumsi keong sawah memang sudah marak sejak zaman dahulu kala.
Mulanya keong sawah dikonsumsi karena rasanya yang enak dan murah, tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli karena sudah tersedia di sekitar masyarakat.
Meski kandungan proteinnya tinggi dan baik untuk tubuh, keong sawah juga sekaligus membawa bahaya.
Keong sawah biasanya kotor dan penuh lumpur sehingga rawan membawa parasit dan cacing.
Keong sawah juga membawa sisa pestisida di tubuhnya sehingga membuatnya beracun.
Tidak perlu khawatir, Anda tetap bisa mengonsumsi keong sawah, kok.
Cara mengolah keong sawah yang paling penting agar aman dikonsumsi adalah dengan mencuci bersih keong sawah.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR