Advertorial
Intisari-Online.com—Anda merasa kurang mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani?
Jangan khawatir, polong-polongan bisa menjadi jalan keluarnya.
Polong-polongan merupakan keluarga besar tanaman yang bijinya berada di dalam kelopak. Seperti buncis, kapri, kacang panjang, ercis, lentil coklat, dll.
Nah, tanaman ini mengandung banyak protein tinggi lo.
(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Sehingga mengonsumsi polong-polongan dapat dikonsumsi sebagai pengganti protein hewani.
Ketika memilih polong-polongan usahakan yang memiliki ukuran yang sama. Sehingga ketika dimasak, ia matang merata di saat yang sama.
Uniknya, jenis tanaman polong-polongan ini termasuk awet. Jika disimpan dalam suhu ruang dengan wadah tertutup rapat yang jauh dari tempat panas, terang, dan lembab, sayuran ini bisa bertahan hingga 1 tahun.
Nah, untuk memasaknya juga ada aturan mainnya. Sebelum dimasak, bersihkan polong-polongan dari butir batu atau serat yang terdapat pada kantong polong.
Polong-polongan yang sudah kering perlu direndam selama 6-8 jam agar dapat masak secara merata.
Memasaknya juga dapat dilakukan dalam berbagai variasi. Seperti menyampurkan buncis, kacang polong, atau lentil dalam sup.
(Baca juga: Balada si Air Mata: Air Mata Emosional Mengeluarkan Protein Lebih Banyak)
Atau boleh juga menambahkan kacang polong atau buncis ke dalam salad.
Apalagi di Indonesia, banyak sekali variasi makanan yang dapat dimasak bersama polong-polongan.