(Baca juga: Bukan Asli Jerman, Pasukan Gunung Nazi Ini Lari Terbirit-birit ketika Digempur Habis-habisan oleh Pasukan Uni Soviet)
Seandainya saja Stalin mempercayai laporan spionnya dari Tokyo itu, maka tentara Merah tentu tidak kecolongan.
Akhirnya hanya alam melalui “Jenderal Musim Dingin”-lah yang dapat membantu Stalin memperlambat dan akhirnya menghentikan lajunya mesin perang Jerman ditambah mulai datangnya bala bantuan pasukan segar dari timur.
Pada Agustus 1941, Richard Sorge kembali mengirim informasi strategis mengenai recana Jepang untuk menginvasi wilayah di selatannya sekaligus menghantam sasaran-sasaran di Pasifik.
Informasi ini menegaskan, Jepang tidak punya rencana untuk menyerbu Soviet yag berada di utara Jepang.
Informasi ini terbukti tepat, dibuktikan dengan serangan Jepang atas Pearl Harbour pada awal Desember, sekaligus aksinya ke Asia Tenggara dan Pasifi.
Sementara Tentara Manchurianya yang terkenal kuat dan berpengalaman tidak melakukan ancaman apapun terhadap Rusia.
Karena itu Stalin dengan leluasa dapat memindahkan kekuatannya dari timur ke barat untuk melawan Jerman, tanpa khawatir pintu belakangnya didobrak Jepang.
Seandainya tak ada informasi Sorge, Stalin harus siap menghadapi dua front dengan akibat pertahanannya di barat dapat ambruk.
Namun ibarat pepatah sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya kedok Dr Richard Sorge terbongkar juga.
Pada 18 Oktober 1941 ia ditangkap oleh dinas kontra-intelijen Jepang bersama Ozaki Hotsumi, seorang agen mata-mata Soviet lainnya.
Dunia pun gempar, tak pernah menyangka “patriot Jerman” itu adalah spion ulung Rusia yang informasi strategisnya sulit tertandingi.
Mereka diadili dan dihukum mati dengan digantung pada 7 November 1944 di penjara Tokyo.
Pada 1964, 20 tahun sesudah kematiannya, Moskow pun menganugrahinya gelar Pahlawan Uni Soviet.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR