Operasi Gagak, merupakan operasi airborne untuk menerjunkan 141 personel pasukan Banteng Raiders Yon-454/Diponegoro yang dipimpin oleh Mayor Infantri Untung.
Tujuan penerjunan menggunakan dua Hercules yang diterbangkan oleh Mayor Udara Pribadi dan Kapten Udara Abidin itu adalah wilayah sekitar Kaimana.
Untuk mengawal dikerahkan satu psawat B -25 dan Mustang.
Sementara Operasi Alap-alap, merupakan operasi penerjunan 132 anggota PGT-AU di kawasan Merauke.
Pasukan yang dipimpin oleh LU II B Matitaputty itu bertugas medukung pasukan dari TNI AD (RPKAD) yang telah diterjunkan pada 23 Juni 1962 (Operasi Naga) dan dipimpin oleh Mayor Infantri Benny Moerdani.
Sebagai operasi airborne yang terancam oleh sergapan pesawat-pesawat tempur Belanda, strategi untuk meghindari atau melawan sergapan pesawat lawan pun dijalankan.
Sebelum pasukan diterjunkan, unntuk mengecoh lawan, terlebih dahulu dilaksanakan penerbangan tipuan menggunakan satu Ilyushin-28 Beagle, dan dua B-25/26, empat Mustang dan dua Albatross yang berperan sebagai pesawat SAR.
Tujuannya agar pesawat-pesawat pengecoh tersebut dikejar pesawat tempur Belanda sehingga penerbangan Hercules pun luput dari incaran pesawat tempur lawan.
Upaya penerbangan tipuan teryata brhasil. Dua pesawat tempur Neptune Belanda yang sedang terbang patroli tidak jadi mendekati Hercules tetapi memilih mengejar Ilyushin -28 yag diterbangkan LU II Wakidjan.
Sementara untuk meghadapi sergapan Neptune para pilot sudah tahu cara menghindarinya.
Yakni dengan cara terbang naik secepatnya hingga mencapai ketinggian maksimal.
Pada ketinggian maksimal itu, kendati Neptune terbang persis jauh di bawah Hercules, Neptune tidak bisa melaksanakan serangan apapun karena tidak mampu mencapai ketinggian yang telah dicapai Hercules AURI.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR