Ia menjadi komandan yang populer dan disegani, karena tak pernah meminta prajuritnya melakukan hal yang ia sendiri tidak menjalankannya.
Dalam ofesif besar terakhir Jerman di Ardennes akhir 1944, Peiper yang memimpin pasukan tank jenis Konigstiger sebagai ujung tombak serbuan, berhasil membuat pasukan AS kocar kacir.
Namun elemen pasukannya, SS-Panzer Regiment 1 ketika mencapai kota persimpangan Malmedy (Malmedy Masacre), menembaki tawanan Amerika yang telah dilucuti.
Setelah perang selesai, Peiper yag terakhir berpangkat SS-Standartenfuhrer atau Kolonel diadili oleh AS di Dachau dan divonis mati.
Karena kesaksian dan pengakuan dalam sidang itu diketahui sebagai akibat penyiksaan fisik maupun psikis yang dialaminya, hukumannya diubah menjadi penjara seumur hidup.
Akhir 1956 ia malah dibebaskan. Setelah tinggal di Jerman selama 14 tahun, Peiper pindah ke kota kecil Traves di Perancis.
Di sinilah ia mulai mendapat ancaman dari kelompok komunis. Tatkala keadaan semakin memburuk, ia ungsikan istriya kembai ke Jerman, tetapi Peiper dengan semangat militernya berniat bertahan.
Peiper bahkan selalu mnenekankan bahwa dirinya bangga sebagai tentara Nazi.
(Baca juga: Ternyata, Pasukan Gunung Waffen SS Nazi Ini Terdiri Atas Warga Muslim dan Kristen Bosnia)
Meskipun ada upaya pembunuhan dari kaum komunis Perancis, Peiper yang pernah bekerja di pabrik otomatif meninggal karena sakit pada 14 Juli 1976 di usia 61 tahun dan dimakamkan di Schondorf, Jerman.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR