Intisari-Online.com - Acara pernikahan yang berakhir tangisan dan utang. Inilah yang dialami oleh seorang pengantin wanita di Thailand.
Pengantin bernama Arunee Jaengkrachang (24 tahun) itu batal menikah karena pengantin prianya, Boonyang Sawatdee (26 tahun) tidak mau datang.
Sementara para tamu sudah berdatangan ke rumah pengantin wanita yang terletak di Desa Khao Din, di Distrik Yanree of Kabin Buri, Thailand pada 22 Oktober lalu.
Tinggallah pengantin wanita itu menangis dan merasa dipermalukan.
Keluarganya tidak hanya malu tetapi juga marah karena terlanjur memesan katering berbiaya mahal.
Dilansir dari The Bangkok Post, Arunee Jaengkrachang dan Boonyang Sawatdee sudah saling mengenal selama 6 tahun. Karenanya, Boonyang mendatangi orangtua Arunee untuk melamarnya dan diterima.
Kedua keluarga mereka bersepakat dengan mahar berupa uang tunai sebesar 200.000 baht (Rp78 juta) dan emas seberat 5 bath.
Pada hari pernikahan yang sudah ditentukan, kerabat dan para tamu berdatangan. Namun, pada pukul 6 pagi saat acara sebelum akad dimulai, tidak ada tanda-tanda kedatangan pengantin pria, keluarganya, dan teman-temannya, ke rumah pengantin wanita.
Padahal satu hari sebelumnya, pengantin pria masih datang untuk persiapan terakhir acara pernikahan mereka. Akhirnya keluarga pengantin wanita menelepon keluarga pengantin pria.
Dikatakan bahwa mereka akan terlambat datang, jadi acara dimundurkan pukul 9 pagi.
Pengantin wanita dan keluarganya pun terpaksa mengumumkan pengunduran acara kepada para tamu yang datang. Jam demi jam berlalu tetapi hingga lebih pukul 9 pengantin pria dan keluarganya tidak datang juga.
Keluarga pengantin wanita pun menelepon kembali sang pengantin pria tetapi tidak diangkat.
Akhirnya beberapa anggota keluarga pengantin wanita mendatangi rumah pengantin pria di kota Sa Kaeo dan menemukan rumah dalam keadaan kosong.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR