"Saya cari keponakan saya, usianya masih 15 tahun. Saya sudah ke Mitra Husada, RSUD Tangerang, RSIA BUN tapi enggak ketemu. Terus pihak kelurahan suruh saya ke RS Polri," kata dia.
(Baca juga: Tragedi Pabrik Mercon: Langit yang Berubah Gelap dan Jeritan Minta Tolong dari Balik Pintu yang Terkunci)
Iwan mengatakan, keponakannya yang baru lulus SMP tersebut baru bekerja selama dua minggu di pabrik tersebut.
Dia mengaku baru tahu keponakan itu bekerja di pabrik yang membuat mercon.
"Setahu saya sudah kerja dua minggu dia. Saya dan lainnya enggak tahu kalau itu pabrik mercon, kalau tahu pasti enggak saya bolehin," sesal Iwan.
Siman dan Iwan dua di antara sejumlah orang yang mencari keluarganya. Keluarga yang mencari terlihat mendatangi posko dengan membawa beberapa dokumen, seperti KTP dan kartu keluarga, untuk membuktikan anggota keluarga yang menjadi korban kebakaran di pabrik mercon Tangerang.
Gudang mercon milik PT Panca Buana ini meledak pada Kamis (26/10/2017) pukul 09.00 WIB.
Pihak pemadam baru tiba pukul 10.30 WIB dengan sebelas mobil pemadam.
Sejumlah warga dan petugas pemadam kebakaran menyebut pintu gerbang dalam kondisi terkunci.
Untungnya, warga setempat sempat membobol tembok gudang untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam.
(Baca juga: Detik Demi Detik Meledaknya Pabrik Mercon di Tangerang yang Tewaskan 47 Jiwa)
Api berhasil dipadamkan pada pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan data sementara ada 103 pekerja yang berada dalam pabrik tersebut. 47 di antaranya sudah dipastikan menjadi korban meninggal.
(Ridwan Aji Pitoko)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “"Saya Enggak Tahu Itu Pabrik Mercon, kalau Tahu Saya Tidak Bolehin..."”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR