Advertorial

Saat 100 Personel Brimob Jebol Tembok Pabrik Mercon yang Meledak Demi Selamatkan para Korban

Ade Sulaeman

Editor

Dengan alat seadanya bersama masyarakat sekitar, anggota Brimob membantu untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam pabrik petasan yang tengah dilanda kebakaran.
Dengan alat seadanya bersama masyarakat sekitar, anggota Brimob membantu untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam pabrik petasan yang tengah dilanda kebakaran.

Intisari-Online.com - Proses penyelamat karyawan pabrik petasan dan kembang api di Tangerang tidak lepas dari bantuan cepat 100 BKO Brimob Polda Kalimantan Barat.

Mereka dipimpin AKBP Raymond M Masengi.

Sebanyak 200 personel Brimob Kalbar ini baru tiba kemarin malam di Tangerang dan ditempatkan di dua lokasi.

Sebanyak 100 personel di Polsek Benteng Tangerang dan di Polsek Teluk Naga.

(Baca juga: Detik Demi Detik Meledaknya Pabrik Mercon di Tangerang yang Tewaskan 47 Jiwa)

Brimob yang bertugas Polsek Teluk Naga, tinggal di sebuah GOR di dekat pabrik mercon atau petasan PT Panca Buan Cahyadi, Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017) pagi.

AKBP Raymond M Masengi mengisahkan pada pukul 09.00 WIB, setelah melaksanakan apel pagi, satu kompi personel tengah disiapkan untuk menggelar patroli.

Pada saat mempersiapkan itu, menurut AKBP Raymond M Masengi, tiba-tiba terdengar suara kencang rentetan ledakan seperti suara tembakan.

"Dan setelah kita lihat ternyata ada ledakan besar. Disitu kami baru tahu ada terjadi kebakaran. Persis dekat kita tinggal," kisah AKBP Raymond M Masengi, saat diwawancarai Kompas TV dalam program Breaking News, Kamis (26/10/2017) malam.

Pada saat itu, 100 personel Brimob berusaha mendekat ke lokasi kejadian perkara di Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

"Karena posisinya terkunci, kami tahu ada banyak karyawan di dalam," ucap AKBP Raymond M Masengi.

Akhirnya, dengan alat seadanya bersama masyarakat sekitar, kata AKBP Raymond M Masengi, anggotanya membantu untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam pabrik petasan yang tengah dilanda kebakaran.

"Dengan alasan kemunusiaan tanpa mengindahkan risiko yang ada, anggota berusaha menjebol tembok. Karena posisinya sudah cukup sulit. Saat itu juga asap sudah sangat banyak dan di setiap tempat sudah muncul api," kenangnya.

(Baca juga: BREAKING NEWS: Gudang Mercon Di Tangerang Meledak 23 Orang Tewas Mengenaskan Di Dalam Pabrik)

(Baca juga: Pemadam Kebakaran di California Utara: Saya Hanya Sempat Melihat Kasur Dua Kali Selama Seminggu)

Tembok sebelah kiri dari pabrik petasan dan kembang api harus dijebol, agar bisa selekas mungkin menjadi pintu keluar menyelamatkan para karyawan yang terkepung api.

"Anggota dengan masyarakat coba menjebol, merontokkan sisi sebelah kiri. Dibuat lubang agar karyawan di dalam bisa keluar," tuturnya.

Di sisi lain, bersama masyarakat juga menaikan tangga ke arah tembok agar karyawan bisa keluar menyelamatkan diri dari kebakaran.

"Pintu sebenarnya ada di depan. Tapi posisinya terkunci. Dan perlu diketahui saat itu di depan asapnya sudah luar biasa," ucapnya.

"Sehingga karyawan sudah tidak memungkinkan keluar dari depan dan banyak terfokus di sebelah kanannya. Disitulah kita berusaha membantu untuk mengeluarkannya," jelas perwira menengah Polri ini.

Lebih lanjut ia mengisahkan, ketika api kian membesar, semakin sulit bagi personel Brimob dan warga untuk bertahan mendekat di sisi tembok pabrik tersebut.

"Karena berisiko juga buat kita, juga karena muncul ledakan disana-sini. Ditambah ledakan yang cukup besar di sisi depan. Sehingga posisi saat itu kami sudah tidak bisa mendekat lagi," tuturnya.

Ia menjelaskan, 200 personel Brimob diperintahkan oleh Sat Brimob Kalbar untuk BKO di Polda Metro Jaya.

(Baca juga: Sibuk dengan Nuklir Korut dan Iran, Trump Lupakaan Korban Kebakaran California?)

(Baca juga: Pasangan Lansia Ini Selamat dari Kebakaran California Setelah Berendam di Kolam Renang Selama 6 Jam)

Kebetulan BKO Brimob Kalbar ditempatkan di Polres Tangerang Kota.

Sejauh ini sebanyak 47 karyawan meninggal dunia akibat kebakaran pabrik petasan dan kembang api di Tangerang.

"Ada 39 yang meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Kemudian kita temukan lagi disini ada 8 yang masih dalam kantong, yang sedang kita evakuasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (26/10/2017).

Menurut data kata Argo, 103 orang disebut bekerja di pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses yang meledak, Kamis (26/10/2017) pukul 09.00 WIB.

Korban luka bakar dan terluka ada 46 karyawan dirawat di tiga RS di Tangerang, yakni RSUD Tangerang, RS Mitra Husada dan RSIA BUN.

Di RS Polri Kramat Jati, Polri mendirikan posko orang hilang.

"Jadi ada 47 korban meninggal dunia," tambah Argo.

(Srihandriatmo Malau)

Artikel ini sudah tayang di tribunnews.com dengan judul “Kisah 100 Personel Brimob Kalbar Selamatkan Karyawan Pabrik Petasan”.

Artikel Terkait