Intisari-Online.com -- Soal penembakan Las Vegas, AS, pertanyaan yang terngiang di benak banyak orang adalah benarkah Stephen Paddock bertindak sendirian?
Belum lama ini, para penyidik yang menyelidiki kasus pembantaian massal ini baru saja menemukan fakta baru yang membingungkan.
Ada dua hal yang mereka temukan, yang menunjukkan bahwa si pembunuh mungkin melakukan aksinya tidak sendirian.
(Baca juga: Tak Hanya Membantai Orang, Penembak Brutal di Las Vegas Juga Ingin Menciptakan Collateral Damage, Apa Itu?)
Ini tentu saja berbeda dengan keterangan kepolisian yang amat yakin bahwa Paddock tidak punya kaki tangan lain saat pembantaian yang menewaskan 59 nyawa itu.
Beberapa media Amerika menyebut, penembakan yang dilakukan Paddock sebagai serangan bersenjata paling mematikan dalam sejarah AS.
Selain puluhan orang meningal, 500-an orang terluka.
Dan kini, penyidik dipusingkan oleh dua misteri seputar kasus ini: charger ponsel dan kartu kunci kamar di lantai 32 hotel Mandalay Bay, Las Vegas, tempat Paddock menginap.
Soal pengisi baterai itu, tulis NBC News, telepon dan dugaan terkait charger telah terkonfirmasi milik pembunuh. Polisi sebenarnya masih bingung karena alat tersebut pada mulanya memang tidak tampak sebagai milik Paddock.
Satu hal lagi yang dinilai membingungkan, yaitu salah satu kartu akses kamar telah digunakan untuk masuk ke kamar Paddock, setelah satu lainnya tertinggal di dalam mobilnya.
Dua misteri itulah yang memunculkan pertanyaan, apakah benar itu digunakan Paddcok sendiri atau ada orang lain yang membantunya? Polisi terus mendalaminya.
(Baca juga: Soal Jumlah Korban, Sniper AS Ini Bunuh Lebih Banyak ‘Korban’ Dibanding Stephen Paddock di Las Vegas)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR