Advertorial

Tega Sekali Ibu Ini, Ia Rela Mengaku Terkena Kanker Stadium Akhir Demi Mendapatkan Uang Senilai Rp1,9 Miliar

Moh Habib Asyhad

Editor

Perempuan 40 tahun itu menangis tersedu-sedu saat korbannya membacakan penyataan emosional di Pengadilan Tingi Adelaide, Australia.
Perempuan 40 tahun itu menangis tersedu-sedu saat korbannya membacakan penyataan emosional di Pengadilan Tingi Adelaide, Australia.

Intisari-Online.com -Angie Emma Walsh memang layak dijuluki sebagai ri raja tega.

Bagaimana tidak, demi mendapatkan uang senilai 180 ribu dolar AS, ia tega menipu pastor dan suster dengan mengaku mengidap kanker stadium akhir.

Perempuan 40 tahun itu menangis tersedu-sedu saat korbannya membacakan penyataan emosional di Pengadilan Tingi Adelaide, Australia.

(Baca juga:Sekali Penipu, Selalu Penipu, dan Orang yang Tidak Setia Lebih Mungkin Menipu Lagi, Setuju?)

Para korban itu merinci bagaimana ibu satu anak utuy memanipulasi mereka untuk memberinya uang demi pengobatan kanker tersebut.

Pengadilan mengungkap pelanggaran yang dilakukan terhadap Suster Theresa Swiggs itu dimulai pada tahun 2012.

Namun, Walsh telah "memperdayai " suster tersebut sejak beberapa waktu sebelumnya.

Suster Swiggs meminta bantuan Pastor Bill Brady dan saudara kandungnya untuk membantu mendanai perawatan medis yang diklaim Walsh dengan memberinya dana 184.151 dolar AS atau setara Rp 1,84 miliar secara total selama dua setengah tahun.

“Saya benar-benar hancur menyadari bahwa hampir semua hal yang Angie Walsh ceritakan mengenai kehidupan dan situasinya, ibu dan anggota keluarganya yang lain, ternyata hanyalah serangkaian kebohongan dan kepalsuan,” kata Suster Swiggs.

“Saya benar-benar terbebani oleh apa yang telah terjadi dan saya sangat menderita karena hal ini.”

Pengadilan mengungkap, kasus penipuan ini melibatkan sebuah penelitian dan perencanaan tingkat tinggi, bahwa Angie Emma Walsh memerinci gejala dan perawatan yang dibutuhkannya.

Pada satu tahap dia akan mengklaim membutuhkan 7.000 dolar atau setara Rp70 juta untuk obat yang diberikan secara perlahan-lahan agar tetap hidup.

Pengadilan justru mendengar bahwa dia menggunakan uang itu untuk hidup di luar kemampuannya dan bahwa pada satu saat, selama penipuan berlangsung, dia melakukan transaksi di Seaworld dan Dreamworld di Queensland.

(Baca juga:Hati-hati, Ada Banyak Tanaman Pencabut Nyawa di Sekitar Kita, Penampilannya Bisa Sangat Menipu)

Suster Swiggs mengatakan kepada pengadilan bahwa Angie Emma Walsh telah melanggar kepercayaannya dan memanipulasinya dengan sangat dalam sehingga dia dipenuhi oleh "kemarahan, rasa malu dan kekosongan."

“Saya merasa kebohongan Angie sangat menyinggung perasaan, terutama kalau ternyata dia tidak menderita kanker, saya merasa sangat ditipu dan hancur mengingat dia terus menerus berbohong kepada saya tentang begitu banyak bagian kehidupannya.

“Jati diri saya benar-benar hancur, pekerjaan saya di masa depan terancam dan trauma yang saya alami tidak terbayangkan.

“Ini semua telah membuat saya gemetar dan terguncang hingga ke relung sanubari saya.

“Saya tidak akan pernah sama lagi dan sekarang saya bahkan bertanya-tanya apakah saya bisa melanjutkan peran saya sebagai pendukung layanan gereja.”

Pengadilan mengungkap, saudara perempuan Suster Swigg juga telah kehilangan semua tabungan seumur hidupnya karena penipuan yang dilakukan Walsh.

Pastor Bill Brady (72), mengatakan, dirinya mengalami kerugian finansial hingga 77.000 dollar atau setara Rp 770 juta yang semuanya dibayarkan secara tunai.

“Terkejut adalah reaksi awal. Perasaan ini segera bercampur aduk dengan kemarahan dan rasa malu ketika saya menyadari bahwa orang lain mungkin akan melihat dirinya benar-benar bodoh,” katanya.

“Saya tidak pernah merasa begitu rendah dalam hidup saya."

Riwayat kriminal pelaku

Pengadilan juga mengungkap, Angie Emma Walsh memiliki sejarah kriminal sejak 20 tahun lalu yang dipenuhi dengan kasus pencurian, ketidakjujuran, dan penipuan yang dilakukannya di Australia Barat dan Australia Selatan.

Pada 2010, dia menerima hukuman percobaan karena telah menggelapkan dana lebih dari 8.000 dollr atau setara Rp80 juta dari komunitas Victor Harbor.

Surat kabar setempat sempat mengkampanyekan penggalangan dana setelah dia memberikan wawancara emosional yang mengklaim kalau dirinya memiliki kanker stadium akhir dan tidak mampu membayar perawatan tersebut.

(Baca juga:Demi Jauh dari Istri dengan Cara Dipenjara, Pria Ini Merampok Bank)

Dia juga pernah dibebaskan karena berperilaku baik setelah menggunakan nama ibu mertuanya untuk melakukan pencurian kartu kredit senilai 30 ribu dolar atau senilai Rp300 juta.

Anggie Emma Walsh terisak saat membacakan permintaan maaf kepada Suster Swiggs, di mana dia berkata bahwa dia berharap "dia bisa memutar balik waktu."

"Saya tidak pernah bermaksud menyakiti atau menyebabkan kesulitan bagi siapapun," katanya.

"Rasa sedih yang mendalam, patah hati dan posisi yang sangat sulit yang Anda hadapi sebagai konsekuensi dari tindakan saya adalah rasa malu yang akan terus menerus harus saya tanggung."

Pengacara pembela, Leesah Randall mengatakan bahwa kliennya menderita gangguan kepribadian namun membenarkan pembebasan sementara telah diberikan.

Angie Emma Walsh, yang telah ditahan sejak Juni tahun lalu, akan mendengarkan vonis atas perbuatannya dalam sidang yang akan dilakukan bulan depan.

(Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judu; "Mengaku Kena Kanker, Ibu Ini Tipu Pastor dan Suster Senilai Rp 1,9 Miliar")

Artikel Terkait