Ini jelas mencurigakan! Orang tak dikenal kok mencari Jenderal Panglima Angkatan Perang.
Karena curiga, Pak Dirman dan Kolonel Bambang Soepeno meninggalkan rumah penginapan pada pukul 05.00, dan masuk ke dalam hutan dengan berjalan kaki.
Setelah fajar menyingsing, Letnan Heru Keser, pengawal yang masih tinggal di rumah penginapan, disuruh Kapten Soepardjo agar mengenakan iket wulung dan mantel yang selalu dipakai Panglima.
Sosok tubuhnya sama dengan Pak Dirman.
Kemudian dengan disaksikan orang banyak, "Pak Dirman" yang ini ditandu ke luar rumah menuju Selatan, dan berhenti di sebuah rumah untuk menginap.
Kemudian dengan diam-diam Letnan Heru Keser, sudah berganti pakaian, meninggalkan rumah itu bersama Kapten Soepardjo.
Sorenya, rumah itu diserang habis-habisan oleh tiga pesawat pemburu Belanda yang memuntahkan peluru senapan mesinnya secara bergantian!
Percobaan pembunuhan masih terjadi dua kali lagi. Pertama di Sedayu, sebelah barat G. Wilis.
Pengawalnya bertempur dengan patroli Belanda yang berangkat dari Ponorogo tanggal 17 Januari 1949. Dukuh Sedayu digeledah.
Rumah-rumah penduduk dimasuki untuk dicari Jenderal Soedirmannya. Padahal Pak Dirman bersembunyi di semak-semak dalam hutan rotan.
Empat hari kemudian, hutan itu dikepung.
Namun, malam hari sebelumnya, Pak Dirman sudah meloloskan diri dalam gelapnya malam gulita, dipapah oleh dua orang pengawal.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR