Advertorial

Stephen Paddock Benar-benar Persiapkan Serangan di Las Vegas Layaknya Seorang ‘Sniper’ Berani Mati

Ade Sulaeman

Editor

Di kamar hotel Mandalay Bay yang berada di lantai 32 tempat Paddock menginap ketika diperiksa oleh polisi ternyata ditemukan 23 pucuk senjata api serbu berbagai jenis.
Di kamar hotel Mandalay Bay yang berada di lantai 32 tempat Paddock menginap ketika diperiksa oleh polisi ternyata ditemukan 23 pucuk senjata api serbu berbagai jenis.

Intisari-Online.com - Spekulasi bahwa Stephen Paddock, penembak brutal di Las Vegas, AS (2/10 /2017) terhadap kerumunan ribuan orang yang sedang menonton konser musik dan mengakibatkan lebih dari 50 orang tewas serta ratusan lainnya luka-luka bukan seorang penggemar senjata ternyata keliru.

Di kamar hotel Mandalay Bay yang berada di lantai 32 tempat Paddock menginap ketika diperiksa oleh polisi ternyata ditemukan 23 pucuk senjata api serbu berbagai jenis.

Dari semua senapan serbu itu sejumlah di antaranya sudah dimodifikasi menjadi senapan otomatis berkualifikasi senapan mesin.

Cara memodifikasi senapan serbu semi otomatis menjadi senapan otomatis berkualifikasi senapan mesin menunjukkan bahwa Paddock adalah seorang penggemar senjata api.

Selain telah membekali diri dengan puluhan senjata serbu, Paddock juga menjadikan kamar hotelnya seperti sarang persembunyian seorang penembak jitu (sniper nest) sehingga ketika sedang beraksi, Paddock sulit ditemukan.

Paddock secara rahasia juga memasang sejumlah kamera pengintai sehingga ketika aparat keamanan mulai mendatangi kamar hotelnya, ia bisa tahu dan sekaligus melancarkan serangan pencegahan.

Dengan prinsip bertempur ala seorang sniper, Paddock telah mempersiapkan semua taktik serangannya terhadap ribuan penonton konser musik secara cermat.

Termasuk memperhitungkan sudut arah tembakan yang ketika senapan mesin ditembakkan semburan pelurunya bisa menghantam target secara merata.

Sebanyak 23 pucuk senapan yang dimiliki oleh Paddock dan semuanya sudah terisi penuh peluru tampaknya memang akan digunakan untuk membantai sebanyak mungkin orang jika aparat keamanan tidak segera menemukan kamar hotel Paddock.

Tapi sebelum tim SWAT kepolisian Las Vegas tiba dan mendobrak sarang sniper Stephen Paddock, ia telah bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri.

Cara mati itu sebenarnya juga merupakan prinsip seorang sniper ketika sedang bertempur.

Pasalnya dalam taktik perang yang sesungguhnya para sniper diwajibkan menyisakan satu peluru bagi dirinya sendiri.

Sebab daripada tertangkap musuh, seorang sniper memang diperintahkan untuk bunuh diri menggunakan peluru yang selalu disiapkan.

Dengan mental lebih baik bunuh diri daripada tertangkap aparat keamanan, maka ketika melakukan tembakan membabi-buta ke arah ribuan orang, tujuan Paddock adalah membantai sebanyak mungkin orang tanpa rasa belas kasihan.

Mungkin tujuan Paddock adalah agar para korban tembakannya itu “menemani dirinya ketika sudah mati”.

Artikel Terkait