Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang nelayan di desa Fujian, China, akhir September 2107 lalu secara kebetulan berhasil menangkap ikan luma-lumba albino.
Oleh nelayan lokal, lumba-lumba langka ini biasa disebut “panda putih dari laut”.
(Baca juga:Sedih, Seekor Bayi Lumba-lumba Mati Setelah ‘Dikeroyok’ oleh Para Turis)
Sebelumnya, Pemerintah China sudah mengeluarkan aturan.
Siapa saja yang berhasil menangkap lumba-lumba putih itu agar segera melepaskannya kembali dan membiarkannya hidup.
Bagaimanapun juga, spesies lumba-lumba putih merupakan salah satu hewan laut yang paling dilindungi (class 1 state protected) setara dengan perlindungan terhadap panda dan harimau Siberia.
Tapi nelayan di Fujian ini ternyata bertindak sebaliknya.
Ia justru membunuh dan mengikat lumba-lumba putih yang tertangkap itu di bibir dinding perahu dan kemudian membawanya menuju daratan.
Begitu tiba di daratan, nelayan itu langsung menguliti lumba-lumba putih yang malang itu dan menyuruh rekannya utuk merekam adegan pembantaian itu menggunakan smartphone.
Rekaman adegan pembantaian lumba-lumba putih kemudian ditayangkan melalui media sosial dan langsung mendapat respon lebih dari 20 juta orang.
Dan kita pun tahu bagaimana akhirannya.
Alih-alih pujian, sebagian besar perespon itu memberikan kecaman hebat sehingga.
(Baca juga:Sebut Menteri Susi Terlibat Banyak Skandal Termasuk Korupsi, Aktivis Nelayan Jadi Tersangka)
Organisasi pelindung lumba-lumba di China (China Cetacean Alliance) pun langsung bertindak tegas dengan melaporkan nelayan itu ke pihak berwajib.
Meskipun para rekan nelayan yang membantai lumba-lumba putih berusaha melindungi dengan mengatakan luma-lumba putih yang ditangkap telah mati, akhirnya pihak berwajib Fujian meringkus si nelayan pelaku pembatai lumba-lumba putih itu.
Kini si nelayan pun harus merasakan dinginnya jeruji besi.