“Namun mereka tidak lama melakukannya seperti Evalyne melakukannya.”
Ada kemungkinan, Evalyne melihat mayat anaknya seperti kera yang baru lahir karena tubuhnya tidak membusuk seperti biasa.
Tiga minggu setelah putrinya meninggal, Evalyne baru bisa melepaskannya.
Pertama-tama Evalyne meletakkan sisa-sisa mayatnya yang berupa kerangka dan beberapa daging mumi di atas tanah.
“Ketika tubuh mulai hancur berantakan, ibu kemungkinan dalam proses pelepasan perlahan.”
Keesokan harinya, Evalyne mulai menggigit mayat putrinya.
Ia kadang menggerogoti tulang dan memakan potongan-potongan mumi kecil.
Sampai tidak ada tanda-tanda tubuh dari anak perempuannya.
Evalyne mungkin telah menahan anaknya yang sudah meninggal begitu lama karena naluri keibuannya.
Walau anaknya hanya lahir selama 5 hari, namun keduanya sudah membentuk ketertarikan besar dan membuat proses melepaskannya panjang.
Terakhir, menurut Thierry, sama seperti manusia, melepaskan orang yang kita sayangi untuk pergi dari selama-lamanya pasti meninggal psikologis traumatis tersendiri.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR