Advertorial

Seniman Ini Kumpulkan Ribuan Kantung Plastik Pembungkus Obat-obatan Terlarang, Pesannya ‘Dalem’

Ade Sulaeman

Editor

Seni bisa tercipta dari benda apa saja, benda bekas sekalipun. Seorang seniman di Amerika Serikat membuat seni dari kantung plastik bekas pembungkus obat.
Seni bisa tercipta dari benda apa saja, benda bekas sekalipun. Seorang seniman di Amerika Serikat membuat seni dari kantung plastik bekas pembungkus obat.

Intisari-Online.com – Ben Kurstin (32 tahun) bukanlah seorang penjual obat, apalagi pengendar narkoba.

Meskipun demikian, selama dua tahun ia telah mengumpulkan 8.816 kantung plastik bekas pembungkus obat.

Plastik pembungkus obat yang berwarna-warni itu disimpannya di apartemennya di Humboldt Park, Chicago.

Lalu, seniman dan pembuat film itu menggunakannya sebagai sebuah media seni.

Dilansir dari situs DNA Info, kegiatan Ben Kurstin itu dimulai ketika suatu hari ia menemukan sebuah kantung plastik di trotoar di Humboldt Park.

Ia memutuskan untuk memungutnya karena benda itu menarik rasa ingin tahunya.

Sejak saat itu, begitu melihat ada kantung bekas pembungkus obat di jalanan, ia akan langsung memungutnya dan dibawa pulang.

Lama kelamaan kebiasaan itu menjadi sebuah obsesi baginya.

Ia pun sengaja mencari plastik pembungkus obat itu hingga mendapat lusinan sampai ratusan setaip harinya.

Kemudian ia menghabiskan waktu selama beberapa jam untuk membersihkan kantung plastik itu dan memisahkannya berdasarkan warna dan bentuknya.

Pada satu titik ia bahkan mulai memikirkan alasan yang masuk akal, bila polisi suatu hari menghentikan dirinya dan menganggap dirinya seorang penjual narkoba.

“Aku sudah siap berbicara kepada polisi bila suatu saat aku ditangkap. Jika Anda berjalan bersama seseorang dengan setumpukan kantung plastik obat dan mereka mengatakannya bahwa kantung itu akan dibuat menjadi mosaik, Anda mungkin tidak akan mempercayainya,” kata Ben Kurstin.

Untungnya ia tidak pernah dihentikan oleh polisi atau orang lainnya untuk kegiatan itu.

Orang-orang yang melihat dirinya memungut kantung bekas obat di jalanan hanya sekilas melihat dengan pandangan bingung, kemudian mereka mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Obsesinya mengumpulkan kantung bekas obat memberinya masalah pada suatu hari.

Sebuah gang remaja melihatnya berjalan di Humboldt Park dengan tangan penuh kantung plastik bekas obat.

Mereka menyerang Ben hingga terluka dan harus dirawat selama seminggu.

Namun, setelah sembuh, ia kembali ke jalanan untuk mengumpulkan kantung bekas pembungkus obat.

Setelah koleksi kantung plastiknya cukup banyak, Ben mulai berpikir bagaimana cara terbaik menggunakan kantung plastik tersebut.

Ia pun mulai membuat mosaik dengan menggunakan banyak warna dan desain.

Dan akhirnya terciptalah karya seni berukuran besar, seperti bendera Amerika dan potret Presiden Richard Nixon yang terkenal dengan kata-kata “War on Drugs”.

Ben Kurstin memang berharap suatu hari karya seninya dapat terjual dan terpajang di galeri seni.

Namun untuk saat ini, tujuan utamanya adalah menyoroti masalah narkoba di Chicago dan tidak efektifnya slogan “War on Drugs” Amerika.

“Melihat begitu banyaknya kantung plastik obat yang aku temukan dan ketidakacuhan polisi akan hal itu, benar-benar memprihatinkan,” kata seniman muda tersebut.

Ia menambahkan, hal itu menjadi sangat jelas bahwa ‘War of Drugs’ benar-benar telah gagal.

Orang yang kecanduan bisa mendapatkannya dengan mudah, tujuannya untuk menyelamatkan orang-orang ini ternyata tidak membantu sama sekali.

Setelah dua tahun mengumpulkan kantung plastik bekas obat dan mengubahnya menjadi mozaik berwarna, akhirnya Ben Kurstin siap untuk memulai hobi baru yang lain.

Ia berharap bisa cukup kuat untuk mengalahkan obsesinya itu.

“Setelah beberapa tahun melakukan hal ini, aku sangat lelah. Jika aku melihat kantung plastik itu aku tetap memungutnya hanya agar tidak jatuh ke tangan anak-anak atau dikunyah oleh anjing, atau tidak masuk ke dalam saluran pembuangan,” tutup Ben Kurstin.

Artikel Terkait